Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS di Sulsel Diminta Antarkan Sendiri Jenazah Covid-19 ke TPU Macanda Gowa

Kompas.com - 29/07/2021, 09:45 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Rumah sakit rujukan Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) diminta mengantarkan sendiri jenazah ke pemakaman Macanda, Kabupaten Gowa.

“Rumah sakit harus mengantar sendiri untuk mempercepat. Jadi Satgas tidak dari posko jemput sana, jemput sini. Lama kan, kasihan jenazahnya,” kata  kepada wartawan, Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Dituding Lamban Jemput Jenazah di RSUD Daya Makassar, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Andi Sulaiman menambahkan, tim Satgas Covid-19 sudah berada di TPU Macanda untuk memakamkan jenazah.

“Harusnya memang tidak perlu menunggu, karena kan sudah disepakati oleh Pak Wali Kota Makassar dari awal rumah sakit mengantarkan sendiri jenazah. Nanti tim satgas di Macanda yang menguburkan. Pak Wali Kota kan juga siapkan tiga ambulans jenazah untuk pemulasaraan,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan (Danny) Pomanto mengaku siap membantu Satgas Covid-19 Sulsel untuk menjemput jenazah positif Covid-19 dari rumah sakit milik Pemkot Makassar.

Namun, selama ini mereka tidak bisa mengakses langsung ke pemakaman khusus Covid-19 di Macanda, Kabupaten Gowa.

“Persoalannya ada aturannya, karena di situ pemakaman khusus Covid-19 Macanda milik provinsi, sehingga kita tidak bisa masuk. Tapi tadi sudah saya kumpulkan semua ambulans dan tadi sudah ada dua jenazah yang diantar ke Macanda untuk dimakamkan,” katanya.

Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Tertahan hingga 24 Jam di RSUD Daya Makassar, Humas: Penjemputan Kewenangan Satgas

Pemkot Makassar, kata Danny Pomanto, menyiapkan enam unit ambulans khusus Covid-19 untuk mengangkut jenazah dari rumah sakit ke tempat pemakaman.

"Enam mobil khusus jenazah dan ambulans khusus Covid-19 sementara dalam perjalanan. Jadi untuk sementara, semua mobil jenazah milik Pemerintah Kota Makassar digunakan," jelasnya.

Diberitakan sebleumnya, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar, dr Ardin Sani, mengeluhkan lambannya proses penjemputan jenazah pasien Covid-19 oleh Satgas Covid-19 Provinsi Sulsel.

Akibatnya, jenazah bisa tertahan 24 jam hingga mengeluarkan bau busuk.

"Kami melakukan pemulasaraan (jenazah) lapor ke Satgas Provinsi Sulsel dan dijemputnya malam Selasa sekitar jam 1 (malam) dijemput dan ini sudah 24 jam di pemulasaran," kata Ardin Sani dikonfirmasi, Selasa (27/7/2021).

"Akhirnya mayat sudah mengalami bau dan kami pihak RS berharap supaya kami RS ketika sudah dilakukan pemulasaraan cepat dilakukan proses penjemputan untuk penguburan," tambahnya.

Ardin menjelaskan, pada Sabtu (24/7) lalu, ada tiga jenazah yang ditangani. Dua d iantaranya orang yang meninggal saat isolasi mandiri di rumahnya.

Pihak RS Daya kemudian diberi tanggung jawab untuk melakukan pemulasaraan jenazah.

"Seharusnya setelah melewati proses pemulasaraan, jenazah segera dijemput untuk dimakamkan. Namun sayang, jenazah baru dijemput Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 Wita," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com