Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Aksi Vandalisme "Open BO" di Baliho Puan Maharani di Jatim

Kompas.com - 27/07/2021, 15:42 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Baliho politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani di Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi sasaran aksi vandalisme orang tak dikenal.

Dari pantauan Kompas.com, ada 8 baliho yang dicorat-coret dan ditulisi kata-kata kotor di dekat foto Ketua Dewan Perwakian Rakyat (DPR) Republik Indonesia tersebut. 

Sebelumnya, di depan Kantor Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDI-P Kota Blitar, baliho Puan ditulisi "Open BO" oleh orang tak dikenal.

Baca juga: DPC PDI-P Blitar Yakin Vandalisme Baliho Puan Maharani Bermuatan Politis

Berikut ini fakta terbaru terkait kasus tersebut:

1. Diduga terkait Pilpres 2024

Salah satu anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PDI-P Guntur Wahono, menuding aksi vandalisme itu terkait Pilpres 2024.

Tindakan itu, kata Guntur, dilakukan orang tidak bertanggung jawab dan sangat bernuansa mengadu domba kader partai PDI-P.

"Di intern PDI-P dalam menentukan kandidat capres 2024 memang terpecah, ada yang menghendaki kandidat calon A dan ada yang menghendaki calon B," ujar Guntur, Sabtu (24/7/2021).

"Nampaknya ada pihak-pihak eksternal di luar intern PDI-P yang berusaha membuat persoalan di intern kader PDI-P," tambahnya.

Baca juga: Baliho Puan Maharani Dicoreti Open BO, PDI-P Jatim: Ada yang Tak Senang dengan Kerja Kami

2. Tulisan "Open BO" di Blitar

Aksi vandalisme juga terjadi di depan Kantor DPC PDIP Kabupaten Blitar.

Baliho bergambar Puan di depan kantor itu ditulisi kata-kata "open BO".

Tulisan itu berada di dekat gambar Puan Maharani. Terkait hal itu, Polda Jawa Timur segera menerjunkan personel untuk melakukan pendalaman penyelidikan.

"Benar. Tim Jatanras Polda Jatim mem-back up Polres Blitar untuk melakukan penyelidikan kasus tersebut," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko, Sabtu (24/7/2021).

Baca juga: Soal Baliho Puan Maharani Dicoreti “Open BO”, Polisi Pandang sebagai Penghinaan Pejabat Tinggi Negara

 

3. Hina pejabat negara

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi
Saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait dua kasus tersebut. Menurut Gatot, aksi itu sudah melanggar Pasal 207 KUHP subsider Pasal 310 KUHP, yang berisi tindakan penghinaan terhadap pejabat negara.

Sementara itu, Ketua DPC PDI-P Surabaya Adi Sutarwijono meminta kader PDI-P untuk mempercayakan kasus itu ke polisi.

"Kami berharap polisi bertindak, dengan menangkap dan memproses hukum perusak properti milik PDI-P," jelasnya.

4. Ada 8 baliho

Sementara itu, menurut Adi, ada delapan baliho Puan Maharani di beberapa titik di Surabaya yang jadi sasaran.

Lokasi tersebut di Jalan Wiratno, Jalan Karang Asem, Jalan Mulyosari, Jalan Kalisari, dan Jalan Ir Soekarno.

"Saya mendapatkan laporan baliho korban vandalisme ada di sekitar delapan titik lokasi di Surabaya," katanya, Senin (26/7/2021).

5. Terduga pelaku ditangkap

Ilustrasi penangkapan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi penangkapan.

Dilansir dari Tribunnews, salah satu terduga pelaku aksi vandalisme itu telah ditangkap polisi.

Saat ini, kata Gatot, terduga pelaku sudah diamankan di Polrestabes Surabaya.

"Benar, pelaku sudah diamankan semalam," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin, (26/7/2021).

 

Namun, Gatot mengatakan, terduga pelaku hanya melakukan aksi vandalisme di Surabaya. 

"Pengakuannya hanya di Surabaya, di Kabupaten Blitar tidak," ungkapnya.

Sementara itu, terkait yang ada di Blitar, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Untuk yang di Blitar masih dilakukan penyelidikan," tandasnya.

(Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Pythag Kurniati)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul: Polisi Tangkap Pelaku Vandalisme Baliho Puan Maharani di Surabaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com