Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Desa Masih Sering Langgar Prokes, Bupati Jember: Peran Kades Belum Maksimal

Kompas.com - 26/07/2021, 13:30 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Bupati Jember Hendy Siswanto menilai upaya kepala desa memberikan pemahaman tentang Covid-19 kepada warga belum maksimal.

Tak heran, pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 masih sering ditemukan di desa. Bahkan, beberapa warga juga mengambil paksa jenazah Covid-19.

Hendy menilai, tak semua kepala desa mengedukasi warganya. Sehingga, pemahaman tentang protokol kesehatan dan informasi tetang Covid-19 tidak merata.

“Mereka melakukan (edukasi), tapi banyak juga yang tidak melakukan,” kata Hendy pada Kompas.com via telepon, Senin (26/7/2021).

Menurut dia, edukasi terkait Covid-19 kepada warga desa tidak bisa dilakukan sekali saja. Namun harus berkelanjutan.

Baca juga: Takut Tertular, Warga Blokade Pintu Masuk dan Tolak Kompleks GBT Surabaya Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

“Edukasi kepada warga butuh istiqomah, tidak bisa dilakukan hanya sekali,” ucap dia.

Hendy mencontohkan, anak kepala desa saja belum tentu patuh jika hanya sekali diberi edukasi, apalagi masyarakat luas.

“Menurut saya, posisi kades belum maksimal. Perlu mengedepankan kemanusiaan,” jelas dia.

Hendy menceritakan, dirinya harus berulang kali turun ke lapangan untuk menyosialisasikan informasi seputar Covid-19. Jika hanya dilakukan sekali, informasi itu kurang bermanfaat.

“Harus berkali-kali datang diteruskan dengan level bawah,” terang dia.

 

Ia menilai, edukasi terkait Covid-19 itu merupakan panggilan kemanusiaan. Untuk itu, kegiatan edukasi itu bukan pekerjaan, tetapi kewajiban.

“Yang manggil hati, bukan pikiran, kalau yang manggil jabatan, saya pastikan mereka tidak akan patuh,” papar dia.

Sejumlah desa, kata Bupati, telah memiliki dana penanganan Covid-19 yang berasal dari 8 persen jumlah dana desa.

Baca juga: Cerita Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 Diamuk Warga, BPBD Jember: Kali Ini Terlalu Parah

Pemkab Jember pun akan memeriksa penggunaan dana tersebut untuk kegiatan apa saja.

Hal itu dilakukan untuk memastikan dana desa digunakan secara tepat sasaran dan bisa dipertanggungjawabkan.

 

“Mereka kan ada dana desa, 8 persen akan kami periksa untuk apa saja kegiatannya,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com