Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Oknum Polisi Dihajar Massa hingga Tak Sadarkan Diri | Pasien Covid-19 Dianiaya Warga

Kompas.com - 25/07/2021, 06:15 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Bripka JA, anggota Polres Belawan, Kota Medan, babak belur diamuk massa.

Hal itu terjadi setelah oknum polisi tersebut melakukan perampasan sepeda motor milik warga di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang.

Karena mengalami luka cukup parah dan tak sadarkan diri, oknum polisi yang diduga melakukan pembegalan itu kini dilakukan perawatan di rumah sakit.

Sementara di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, seorang pasien Covid-19 bernama Salamat Sianipar (45) dianiaya warga.

Adapun pemicunya, karena warga tidak terima korban melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. Oknum polisi dihajar massa

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan

Oknum polisi yang bertugas di Polres Belawan, Kota Medan, Bripka JA babak belur setelah diamuk warga.

Kejadian itu terjadi di Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (22/7/2021).

Adapun penyebabnya, karena oknum polisi itu bersama dengan tujuh rekannya melakukan perampasan sepeda motor milik warga.

Warga yang mendengar teriakan korban minta tolong akhirnya memburu para pelaku dan berhasil menangkap Bripka JA.

Saat ini kasus tersebut sudah ditangani pihak kepolisian dan Bripka JA dilakukan perawatan di rumah sakit karena tak sadarkan diri.

Baca juga: Rampas Motor Warga, Oknum Polisi Dihajar Massa hingga Tak Sadarkan Diri, Begini Ceritanya

2. Pasien Covid-19 dihajar warga

Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Seorang pasien Covid-19 bernama Salamat Sianipar (45), warga Kabupaten Toba, Sumatera Utara, dianiaya warga.

Penyebabnya, karena warga tidak terima korban melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

Keluarga korban yang tidak terima dengan aksi penganiayaan itu lalu melaporkannya ke polisi.

Pasalnya, tindakan warga yang melakukan penganiayaan itu dianggap sudah tidak manusiawi.

"Tulang (paman) saya diikat, diseret dan dipukuli masyarakat seperti binatang," kata Jhosua, keponakan pria dalam video tersebut, saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (24/7/2021).

Baca juga: Paman Saya yang Positif Covid-19 Diikat, Diseret dan Dipukuli Masyarakat seperti Binatang

3. Kapolres bantu pedagang kerupuk

Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan, membangunkan tukang kerupuk keliling yang tertidur kelelahan bersama anak perempuannya asal Ciamis, untuk diberi uang Rp 300.000 sekaligus memborong dagangannya di Jalan Mitra Batik, Kota Tasikmalaya, Sabtu (24/7/2021) dini hari.KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan, membangunkan tukang kerupuk keliling yang tertidur kelelahan bersama anak perempuannya asal Ciamis, untuk diberi uang Rp 300.000 sekaligus memborong dagangannya di Jalan Mitra Batik, Kota Tasikmalaya, Sabtu (24/7/2021) dini hari.

Kepala Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan menemukan seorang pedagang kerupuk tertidur di trotoar bersama anaknya saat razia pelaksanaan PPKM Level 4.

Merasa iba dengan pedagang itu, Doni lalu menghampirinya dan perlahan membangunkannya.

Setelah berdialog dengan pedagang itu, Doni lalu memborong seluruh dagangannya dan meminta bapak tersebut untuk pulang bersama anaknya.

"Saya bangunkan, saya tanya, ternyata bapak itu bersama anaknya asal Ciamis yang setiap hari berdagang kerupuk tradisional gitu, Sangsara nama kerupuknya, keliling di Tasikmalaya. Mungkin karena kelelahan terlelap di trotoar emperan sama anak perempuannya. Karena sudah tengah malam mau subuh, saya beli dan beri ongkos buat pulang ke Ciamis, kasihan," jelas Doni di kantornya, Sabtu pagi.

Baca juga: Terlelap di Trotoar dengan Anaknya, Pedagang Kerupuk Sangsara Kaget Dagangannya Diborong Kapolresta dan Disuruh Pulang

4. Pria isoman meninggal dunia

Ilustrasi tewasSHUTTERSTOCK Ilustrasi tewas

Ags (32), di Mataram, Nusa Tenggara Barat, ditemukan meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri.

Terungkapnya pasien isoman itu meninggal dunia, saat pihak keluarga hendak mengantarkan makanan.

Keluarga yang mengetahui hal itu sempat syok. Sebab, korban sebelumnya sempat telepon dan kondisinya dianggap baik-baik saja.

"Dia itu isolasi mandiri begitu mengalami flu dan batuk, menempati rumah keluarga yang kebetulan kosong, sempat nelepon kok sorenya, kita enggak percaya tiba-tiba dia sudah meninggal sendirian di dalam kamar," ujar Agung, kakak ipar Ags.

Baca juga: Pria Ini Isoman di Rumah Kosong, Sore Sempat Telepon Keluarga, Malam Ditemukan Meninggal

5.Keluarga mengamuk karena kedatangan jenazah tertunda

Aksi bakar ban di terminal bandara deo sorongMaichel KOMPAS.com Aksi bakar ban di terminal bandara deo sorong

Sejumlah warga mengamuk dan melakukan perusakan fasilitas di Bandara Deo Sorong, Papua.

Hal itu terjadi karena mereka kecewa setelah mendapat kabar bahwa kedatangan jenazah anggota keluarganya yang tertunda.

Padahal, informasi tersebut diketahui tidak benar dan hanya persoalan kesalahpahaman saja.

"Saya minta kepada masyarakat agar tidak bertindak anarkis seperti membakar ban dan tempat sampah di tengah terminal bandara. Informasi ini kan cuma miskomunikasi seharusnya ditanya dulu jangan langsung marah merusak fasilitas bandara ini sangat disayangkan."ujar Kepala Bandara Domine Edward Osok Sorong Cece Tarya, Sabtu (24/7/2021) pagi.

Aksi amuk warga itu baru reda setelah Wali Kota Sorong turun tangan.

Baca juga: Kedatangan Jenazah Anggota DPR Tertunda, Keluarga Mengamuk dan Rusak Fasilitas Bandara Sorong

Sumber: Kompas.com (Penulis : Maichel, Irwan Nugraha | Editor : Khairina, Reza Kurnia Darmawan, Pythag Kurniati, Candra Setia Budi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com