Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Polisi di Medan Babak Belur Dihajar Massa, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 23/07/2021, 18:12 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


MEDAN, KOMPAS.com - Seorang anggota polisi di Medan, Sumatera Utara, babak belur hingga tak sadarkan diri akibat diamuk massa.

Anggota polisi berinisial JA itu dihajar massa karena diduga hendak merampas sepeda motor warga di Dusun Lestari, Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Poltesta Deli Serdang Kompol Muhammad Firdaus menyebutkan, anggota polisi berpangkat Bripka tersebut diketahui bertugas di Polres Belawan, Kota Medan.

“Iya benar,” kata Firdaus saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (23/7/2021).

Baca juga: Fakta Baru Misteri Jenazah Pria Dalam Karung di Aceh Timur

Dia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis kemarin.

Bripka JA bersama tujuh rekannya berusaha merampas sepeda motor milik korban.

Para pelaku perampasan berdalih bahwa sepeda motor korban bermasalah.

Saat itu, korban berinisial L (32) hendak pulang dari tempat kerjanya di Kecamatan Medan Tembung.

Sebelumnya, sejak di Desa Baru, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, korban telah diikuti oleh para pelaku, termasuk Bripka JA.

Baca juga: Bocah SD Menumpang WiFi di Depan Rumah Tetangga untuk Kirim PR, Ponselnya Malah Dijambret

Setelah korban sampai di rumah orangtuanya, Bripka JA beserta rekan-rekannya memaksa korban untuk menyerahkan sepeda motor miliknya.

Saat itu, pelaku mengatakan kepada korban bahwa sepeda motornya bermasalah.

Bahkan, para pelaku mendorong L hingga terjatuh.

"Lalu, sepeda motor milik korban berhasil dibawa oleh rekan-rekan pelaku,” ujar Firdaus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com