Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Yadi Gagal Kurban karena Uangnya Rusak Dimakan Rayap, Kini Dapat Domba dari Polisi

Kompas.com - 22/07/2021, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Yadi Supardi (45), warga Kabupaten Garut gagal membeli hewan kurban karena uang Rp 2,9 juta miliknya rusak dimakam rayap.

Yadi tinggal Kampung Cimaragas Desa Ngamplangsari, Kecamatan Cilawu,Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Sehari-hari ia berjualan di warung kecil miliknya di depan Kantor Kecamatan Garut.

Baca juga: Ramai soal Uang Rp 15 Juta Hancur Dimakan Rayap, Apa Syarat Penukaran Uang Rusak?

Ia bercerita telah mengumpulkan uang sejak setahun terakhir terakhir karena ingin bisa membeli hewan kurban.

Padahal warung kecil miliknya sepi pembeli karena penyekatan sehinggaa tak banyak warga yang datang ke warungya.

"Uang tabungan itu saya selipkan di suatu tempat, pas saya buka ternyata rusak dimakan rayap terpaksa gagal kurban tahun ini, mungkin tahun depan semoga ada kesempatan," ucapnya.

Baca juga: Video Viral Nurhaya Tangisi Uang Rp 15 Juta Miliknya yang Hancur Dimakan Rayap, Begini Ceritanya

Menurut Yadi, dia sempat diajak kurban kolektif dengan membeli seekor sapi oleh keluarganya. Namun ia menolak karena ingin berkurban sendiri dengan membeli seekor domba.

"Uang yang terkumpul untuk domba itu Rp 2,9 juta. Andai dulu saya ikut menabung bersama saudara mungkin hari ini bisa kurban sapi bersama," ungkap Yadi.

"Masih beruntung yang hancur itu adalah uang, bukan kesehatan, alhmdulillah saya masih bisa bersyukur hari ini bisa diberi kesehatan sama Allah, meskipun saya tidak punya banyak harta," ungkapnya.

Baca juga: Uang Rp 15 Juta Hancur Dimakan Rayap, Nurhaya: Saya Tabung di Bawah Kasur

Kurban setelah diberi domba oleh polisi

Yadi tengah melihat uang tabungannya yang rusak dimakan rayap. Ia pun gagal berkurban. 
Istimewa/Dok Yadi Supardi Yadi tengah melihat uang tabungannya yang rusak dimakan rayap. Ia pun gagal berkurban.
Mendengar cerita Yadi, Kapolsek Kapolsek Garut Kota Kompol Deden Mulyana mengajak anggotanya mengumpulkan uang untuk membeli seekor domba.

Domba tersebut kemudian diserahkan kepada Yadi agar pria 45 tahun itu bisa bekurban.

Menurut Deden, ia dan anggotanya biasa mengumpulkan dana di hari Jumat untuk disalurkan kepada yatim dan dhuafa.

"Kami galang dana dari anggota, alhamdulillah terkumpul untuk beli seekor domba untuk diserahkan ke Pak Yadi," ujar , Rabu (21/7/2021).

Baca juga: Kisah Petani Dapati Uang Jutaannya Dimakan Rayap, Anak: Ada 40 Lembar Rp 100.000

"Ia itu kesehariannya bekerja di kantin kecamatan, sebelumnya kami terenyuh lihat pemberitaan di media akhirnya kami dan pimpinan Polres Garut sepakat untuk memberikan hadiah kepadanya," ucap Deden.

Sementara itu Yadi mengaku kaget saat didatangi anggota polisi yang memberi tahu bahwa ia diberi seekor domba untuk berkurban.

"Saya kaget tiba-tiba ada polisi datang menjemput, katanya harus ikut ke kantor polisi dan ternyata mau dikasih domba," ucapnya.

Baca juga: Cerita Sunardi, Hendak Beli Bahan Bangunan, Uang Rp 4 Juta Rusak Dimakan Rayap

Yadi mengucapkan terima kasih kepada anggota Polsek Garut Kota dan seluruh masyarakat yang telah membantunya.

"Saya ucapkan terima kasih, semoga Bapak Kapolres dan Kapolsek diberi kesehatan, juga kepada seluruh satgas semoga diberi kelancaran dalam bertugas, semoga pandemi ini segera berlalu," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Warga Garut Kehilangan Uang Tabungan untuk Kurban Gara-gara Dimakan Rayap, Kini Dapat Domba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com