Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Painah Ditabrak Motor, Meninggal Setelah Ditolak 7 Rumah Sakit karena Penuh, Ini Kisahnya

Kompas.com - 22/07/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mbah Paimah (68), warga Kulon Progo meninggal dunia setelah ditabrak motor dan kesulitan mengakses rumah sakit karena penuh.

Dalam keadaan terluka parah di bagian kepala, ia dibantu relawan mendatangi 7 rumah sakit di Yogyakarta dan Mbah Painah ditolak karena kondisi RS penuh.

Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Selasa (20/7/2021).

Baca juga: Kisah Tragis Mbah Painah, Korban Laka Lantas yang Meninggal Setelah Sulit Mengakses 7 RS

Saat itu Mbah Painah yang naik sepeda onthel di sekitar Kalan Sentolo-Sermo tak jauh dari Kantor Kapanewon Pengasih sekitar pukul 09.15 WIB.

Tiba-tiba motor Honda Vario yang dikendarai Sudar (54), warga Kalurahan Giri Peni, Kapanewon Wates menabrak lansia tersebut.

Painah yang mengalami luka di kepala langsung dilarikan ke rumah sakit oleh relawan dengan ambulans milik PMI. Tak hanya luka di kepala, ia juga mengalami pendarahan di hidung dan robek di bagian tangan.

Sementara pengendara motor hanya mengalami luka lecet di tangan dan dibawa ke klinik terdekat.

Baca juga: Tiba-tiba Drop Saat Isoman, Pasien Covid-19 asal Depok Wafat di Ambulans Usai Ditolak RS

Ditolak 7 rumah sakit karena penuh

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit
Humas PMI Kulon Progo, Wisnu Rangga mengatakan karena kondisinya parah, Mbah Painah dibawa ke RSUD Wates. Ia ditolak karena RS dalam kondisi penuh.

Relawan kemudian membawa Paniah ke RSUD Nyi Serang di Sentola, lalu ke RS Rizkiy Amalia di Lendah. Lagi-lagi Painah ditolak karena RS penuh.

PMI Kulon Progo, public safety center (PSC) Dinas Kesehatan Kulon Progo dan PSC Bantul saling berkoordinasi untuk memastikan Painah bisa segera tertangani.

Baca juga: Cerita Pilu Ibu Hamil Keguguran Saat Tak Ada Biaya Tes Swab di Makassar, Ditolak Rumah Sakit hingga Alami Kontraksi

PSC memandu ambulans membawa ke RS terdekat.

"Sedangkan tindakan dalam ambulans itu terus diasisteni oleh seorang perawat senior RS lewat HT,” kata Rangga.

Mereka kemudian pergi ke RS UU dan ditolak dengan alasan yang sama yakni RS penuh. Kondisi Painah memburuk dan PMI mengarahkan ke RS dr Sardjito.

Dalam perjalanan ke Sardjito ini, mereka sempat singgah ke RS Khusus Bedah di Sewon, Bantul. Di sana, korban ditangani baik hingga dipinjami oksigen.

Baca juga: Tak Punya Identitas dan Ditolak Rumah Sakit, Fakta Kakek Reaktif Corona Meninggal di Angkot

Namun, karena tak memiliki ruangan, Mbah Painah dirujuk ke RS Sarjito.

“Dalam perjalanan kondisi semakin memburuk dan diarahkan ke RS Akademik UGM. Korban mendapat perawat intensif di sana dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga,” kata Rangga.

Ia mengatakan jenazah Mbah Painah sempat tertahan 2 jam di RSA sampai terbit surat keterangan kematian. Lantas oleh relawan, jenazah Paianh dikembalikan ke rumah duka.

“Dengan kondisi relawan PMI belum sempat sarapan hingga dompet tertinggal. Kami terpaksa minta tolong bantuan relawan PMI setempat nasi bungkus dan kopi untuk relawan kami,” kata Rangga.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dani Julius Zebua | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com