Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu-ibu di Madiun, Meracik Bahan dari Pekarangan untuk Warga yang Isoman

Kompas.com - 16/07/2021, 09:50 WIB
Muhlis Al Alawi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


MADIUN, KOMPAS.com - Untuk meningkatkan imunitas warga yang sedang isolasi mandiri, masyarakat Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwa, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memiliki cara yang unik.

Tak hanya sekedar membantu logistik makanan, masyarakat setempat juga meracik jamu herbal yang dipercaya dapat memulihkan stamina dan memperkuat imunitas warga yang sedang isolasi mandiri (isoman).

Masyarakat setempat menyebut jamu itu dengan nama Demang Perkul.

Baca juga: Tips Praktis Bantu Warga yang Isoman ala Wakil Wali Kota Madiun

Nama itu muncul, karena jamu ini awalnya dibuat oleh sekumpulan ibu-ibu warga Dusun Perkul, Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.

Salah satu penggagas pembuat jamu Demang Perkul, Sri Utami mengatakan, pembuatan jamu itu sebegai bentuk kepedulian warga terhadap tetangganya yang sementara menjalani isoman di rumah.

“Jamu ini kami bagikan kepada warga yang sementara isoman agar imun mereka meningkat. Apalagi saat terpapar, warga membutuhkan asupan makanan dan minuman yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga mereka cepat sembuh,” ujar Sri Utami kepada Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Cerita di Balik Makanan Gratis Tiap Hari untuk Warga Madiun yang Isoman

Ia menyebutkan, saat ini di dusunya terdapat dua keluarga yang sementara menjalani isolasi mandiri.

Satu keluarga beranggotakan enam orang, dan satunya lagi beranggotakan lima orang.

Selama hampir dua pekan, dua keluarga yang menjalani isolasi mandiri sudah mendapatkan jamu tradisional racikan ibu-ibu dusun setempat.

Tak hanya pasien, warga lainnya yang merasa kurang sehat juga bisa mendapatkan jamu tersebut.

“Warga yang tidak isolasi pun boleh mendapatkan jamu ini bila lagi tidak enak badan,” ungkap Utami.

Bahan pekarangan

Untuk meracik jamu tersebut, ibu-ibu setempat tidak perlu belanja di pasar.

Bahan-bahan yang dibutuhkan tinggal mengambil di pekarangan atau kebun masing-masing warga.

Bahan yang digunakan berupa daun andong, serai, sambiloto, jahe hingga duan pepaya.

Cara pembuatannya pun gampang.


Bahan yang terkumpul dicuci bersih, lalu dimasukkan ke dalam tungku tanah liat dan diberi air secukupnya. Kemudian, bahan-bahan itu dimasak hingga mendidih.

Setelah dingin, air seduhan jamu itu dimasukkan ke dalam botol-botol yang sudah disediakan.

Tak berapa lama kemudian, botol berisi air seduhan jamu itu didistribusikan ke rumah warga yang sementara menjalani isoman.

Tak hanya memberi jamu peningkat imun, warga dusun setempat juga menyuplai bahan makanan kepada warga yang sedang isoman.

Biasanya warga memberikan dalam bentuk paket bahan pokok berisi beras, gula, telur dan mi instan.

Bukan hanya sekali, warga akan mengirim bahan makanan kembali bila stok di rumah warga yang isoman sudah habis.

Bahkan, kebutuhan lain seperti popok dan susu bayi pun dibantu bila warga isoman memiliki anak balita.

Senada dengan Utami, seorang ibu bernama Ninit mengatakan, kepedulian dengan membuat jamu dan membagikan sembako ini untuk memotivasi warga yang sedang menjalani isoman.

Dengan demikian, warga isoman merasa tidak sendirian dan tetap semangat untuk sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com