Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karawang Zona Hitam Covid-19, Bupati Cellica Ancam Adukan Perusahaan "Bandel" ke Luhut

Kompas.com - 14/07/2021, 18:04 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku akan berbicara dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan soal industri yang bandel saat PPKM Darurat diterapkan.

Cellica menyebut Karawang resmi menjadi zona hitam Covid-19 pada Selasa (13/7/2021).

Ia menyebut, penyebaran kasus virus corona di Karawang didominasi klaster industri dan keluarga.

Diperkirakan, saat ini ada 6.000 karyawan sektor industri di Karawang yang terpapar.

Sebab saat pihak Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Karawang melakukan monitoring dan evaluasi (monev), biasanya perusahaan melaporkan ada 100 hingga 500 karyawan yang terpapar. Belum dengan keluarganya yang turut terpapar.

Baca juga: Viral, Video Vaksinasi di Karawang Diduga Tanpa Menekan Jarum Suntik, Ini Penjelasannya

Perusahaan bandel akan ditindak tegas

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Karawang, kata Cellica, akan tegas kepada perusahaan yang bandel dan tak mengindahkan aturan PPKM Darurat.

Di mana perusahaan yang masuk sektor esensial 50 persen work from home, sedang perkantorannya 10 persen work from office.

"Kalau memang bandel banget saya akan langsung kirim ke pusat. Biar nanti pemerintah pusat melalui Kementerian Tenaga Kerja. Mungkin saya nanti akan bicara langsung dengan Kemenko Maritim (Luhut Binsar Pandjaitan) karena ini kewenangan beliau di PPKM darurat Jawa dan Bali," kata Cellica, Rabu (14/7/2021).

Ia mengaku akan berbicara soal sanksi perusahaan yang membandel itu dengan Luhut.

Beberapa daerah, kata dia, juga telah memberi tindakan tegas pada perusahaan yang melanggar ketentuan pemerintah.

"Saya pikir jadi pembelajaran bagi kita semua," ungkap Cellica. 

Baca juga: 2 Apotek di Karawang Diduga Jual Obat dengan Harga Terlalu Tinggi

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com