Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Tertinggal di RS, Petugas di Klaten Kuburkan Peti Mati Kosong

Kompas.com - 13/07/2021, 13:12 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Tim kubur cepat Covid-19 Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah sempat menguburkan peti mati pada Minggu (11/7/2021) malam.

Pati mati itu akhirnya dibongkar kembali pada Senin (12/7/2021) setelah menerima informasi peti tersebut tidak ada jenazahnya alias kosong.

Kepala Desa Karanglo, Yudi Kusnandar membenarkan peristiwa sekuralawan pemakaman jenazah Covid-19 Desa Karanglo menguburkan peti mati kosong.

"Iya, benar. Tim kubur cepat Covid-19 mengubur peti kosong," kata Yudi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Cerita Petugas Kamar Mayat Alami Sesak Napas, Sempat Urus Banyak Jenazah dalam Sehari

Dia menceritakan bermula tim kubur cepat Covid-19 Desa Karanglo menerima peti jenazah terinfeksi virus corona dari rumah sakit di Solo pada Minggu (11/7/2021) sekitar pukul 19.00 WIB.

Adapun peti jenazah yang diterima tersebut atas nama PW, warga Desa Karanglo yang meninggal setelah dirawat di rumah sakit di Solo karena Covid-19.

Setelah ambulans pengantar peti jenazah Covid-19 dari rumah sakit di Solo tiba di lokasi, kata Yudi, tim kubur cepat Covid-19 Desa Karanglo langsung menguburkan peti tersebut.

"Setelah kita makamkan malamnya itu sekitar pukul 23.30 WIB kita mendapat kabar bahwasanya peti jenazah yang kita makamkan itu kosong. Jenazah masih tertinggal di rumah sakit," ungkap Yudi.

Baca juga: Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 di Klaten Kuburkan Peti Mati Kosong, Ini Kronologinya

Kemudian pada Senin (12/7/2021) pagi, ungkap Yudi, tim kubur cepat Covid-19 Desa Karanglo kembali membongkar peti mati kosong tersebut.

"Senin paginya jam 10 kita bongkar. Kita kuburkan peti jenazah yang ada isinya," kata dia.

Yudi mengungkapkan peristiwa menguburkan peti mati kosong yang dialami tim kubur cepat Covid-19 Desa Karanglo baru pertama terjadi.

Dikatakan Yudi, sejak kasus Covid-19 di Klaten meningkat, dalam sehari tim kubur cepat bisa memakamkan sebanyak empat peti jenazah.

"Kita tidak bisa apa-apa. Sebagai tim kubur cepat tugasnya hanya menguburkan. Mohon koordinasi bisa ditingkatkan lagi. Mari kita berhati-hati lagi," tutur dia.

Baca juga: Kasus Petugas Pemikul Jenazah Covid-19 Minta Rp 4 Juta, Polisi: Tidak Ada Pungli, Kesepakatan Keluarga dengan Masyarakat

Terpisah, Camat Polanharjo, Joko Handoyo membenarkan sukarelawan pemakaman jenazah Covid-19 Desa Karanglo menguburkan peti mati kosong.

Peti tersebut akhirnya digali kembali setelah mendapatkan informasi jika peti yang dimakamkan itu tidak ada jenazahnya.

"Kemarin sudah digali lagi. Tetap digali di tempat yang sama terus peti yang ada jenazahnya datang dimakamkan di situ," ungkap Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com