Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Antusias Warga Kupang Ikut Vaksinasi, Rela Antre sejak Subuh

Kompas.com - 13/07/2021, 06:15 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

KUPANG, KOMPAS.com - Antusiasme warga untuk mengikuti vaksinasi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, cukup tinggi.

Sejumlah warga rela mengantre sejak pukul 04.00 Wita untuk bisa mendapatkan nomor antrean suntikan vaksin Covid-19.

Erna, seorang warga Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, datang ke halaman Rumah Sakit Tentara (RST) Bhayangkara Kupang, pada Senin (12/7/2021) subuh.

Baca juga: Gubernur NTT Izinkan Warga Buka Masker, asalkan...

Erna mengatakan bahwa dirinya lebih awal datang karena tak ingin terlambat lagi seperti hari-hari sebelumnya.

"Saya sudah tunggu di sini sejak pukul 04.00 Wita. Saya kira, saya orang pertama, tetapi ternyata saat saya datang sudah ada banyak warga juga yang sudah mengantre," kata Erna seperti dikutip dari Antara.

Erna mengatakan, pada Kamis dan Jumat pekan lalu, dirinya sempat datang ke RST itu untuk melakukan pendaftaran vaksin pukul 06.00 Wita.

Baca juga: Kisah Oma Rahel, Nenek Super yang Rela Bantu TNI dalam Urusan Berat

Namun, saat tiba di lokasi itu, antrean panjang sekali sehingga dirinya tidak dapatkan nomor antrean.

Ia pun sempat mengantre di Puskemas serta di beberapa lokasi pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan oleh TNI dan Polri, namun tetap saja tidak dapat antrean.

"Jadi semalam saya pun bertekad hari ini bisa mendaftar agar bisa dapat jadwal vaksinasi Covid-19. Sekarang susah sekali dapatkan vaksin, karena banyak yang mau," kata dia.

Sementara itu, Lusi seorang warga asal Kecamatan Alak, Kota Kupang, mengaku bahwa dirinya sudah berada di RS tersebut sejak pukul 05.00 Wita.

Pada saat itu, warga yang mendaftar sudah sangat banyak yang mengantre.

Lusi mengatakan, hampir semua lokasi pelaksanaan vaksinasi selalu penuh oleh warga yang mengantre.

Hal ini karena masyarakat sudah mulai sadar betapa pentingnya vaksinasi Covid-19.

"Sebelum-sebelumnya saat belum ada antrean seperti saat ini, banyak warga termasuk saya yang khawatir karena informasi simpang siur soal vaksin ini. Tetapi, setelah itu masyarakat mulai percaya bahwa vaksin itu penting di tengah pandemi," kata dia.

Apalagi, menurut Lusi, saat ini berbagai pelayanan administrasi di sekolah dan administrasi kependudukan, serta perjalanan, mewajibkan pemohon sudah harus divaksin terlebih dahulu.

"Ini juga yang menjadi alasan buat saya, tetapi juga pasti bagi warga lainnya yang sejak pagi harus mengantre untuk vaksin," ujar Lusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com