Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Indonesia, Relawan: Mau Masuk RS Susah, Masuk Kuburan Juga Susah (1)

Kompas.com - 12/07/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Di Yogyakarta, saat itu pemulasaraan jenazah Covid-19 masih terpusat di rumah sakit.

Baca juga: Terungkap, Oknum Petugas yang Minta Rp 4 Juta ke Keluarga Pasien Covid-19 Ternyata Tenaga Pemikul Jenazah

Alhasil stagnasi jenazah di ruang forensik RSUP dr. Sardjito berdampak pada antrean pengurusan pasien yang meninggal di luar fasilitas kesehatan.

Belum lagi angka kematian di rumah sakit-rumah sakit rujukan yang juga tinggi.

"Kalau dulu kan orang meninggal di rumah, dievakuasi ke rumah sakit, untuk dilakukan pemulasaraan jenazah infeksius, baru dimakamkan," terang dia.

"Cuma kondisi sekarang, malam ada yang meninggal, mau dibawa ke RSUD, RSUD sudah penuh. Yang awalnya penuh dengan peti-peti berisi jenazah antre untuk dimakamkan, berkembang menjadi antrenya jenazah-jenazah yang mau dipemulasaraankan. Itu sempat terjadi kemarin," tambah Pristiawan.

Baca juga: Semua Daerah di Kaltim Zona Merah Covid-19, 3 Terapkan PPKM Darurat, 7 PPKM Mikro Diperketat

Persentase kematian di luar fasilitas kesehatan, menurut Pristiawan cenderung naik.

Ia mencontohkan, di Kulonprogo misalnya, kasus kematian di rumah ketika isolasi mandiri ada enam dan kematian di rumah sakit hanya satu.

Menurut dia, penuhnya ruang perawatan di rumah sakit salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian di luar fasilitas kesehatan.

"Selama itu belum terurai persoalan penumpukan orang sakit, maka jadilah itu antrean-antrean orang-orang mati yang antre untuk dikuburkan," tutur Pristiawan.

Baca juga: Keluarga Jenazah Pasien Covid-19 di Bandung Diminta Rp 4 Juta, Alasannya Beda Agama

Pihak keluarga berdoa setelah pemakaman jenazah korban COVID-19 di TPU Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/6/2021).ANTARA FOTO Pihak keluarga berdoa setelah pemakaman jenazah korban COVID-19 di TPU Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/6/2021).
"Akhirnya, terus menjadi antrenya jenazah. Kalau ini nggak dilakukan solusi-solusi di tingkat penuhnya rumah sakit ya nggak akan selesai juga," imbuh dia lagi.

Penuturan Pristiawan sejalan dengan data koalisi warga LaporCovid-19.

Berdasarkan himpunan data LaporCovid19, dari awal Juni hingga Selasa, (6/7/2021), terdapat sekitar 324 orang meninggal dunia karena 'terpaksa' melakukan isolasi mandiri akibat rumah sakit penuh.

Penyebabnya dua, yaitu fasilitas kesehatan yang disebut LaporCovid-19 'kolaps' dan langkanya pasokan oksigen.

Baca juga: Dobrak Tempat Praktik yang Tutup, Pegawai Temukan Dokter Senior Meninggal di Kamar, Diduga Terpapar Covid-19

"Orang berbondong-bondong ke RS yang jadi penuh dan kewalahan, kehabisan oksigen, sehingga banyak yang meninggal di luar RS dan sedang isolasi mandiri. Fasilitas kesehatan kita kolaps," kata Said Fariz Hibban dari LaporCovid-19.

Said mencontohkan, orang tua temannya yang meninggal dunia di rumah sakit.

"Karena tidak kebagian ventilator, lalu dipindah ke pojok kamar tanpa oksigen, akhirnya gagal nafas dan tidak bisa ditolong lagi," ujarnya.

Wartawan di Jakarta, Nurika Manan, dan wartawan di Bandung, Yulia Saputra, berkontribusi untuk artikel ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com