Di Yogyakarta, saat itu pemulasaraan jenazah Covid-19 masih terpusat di rumah sakit.
Alhasil stagnasi jenazah di ruang forensik RSUP dr. Sardjito berdampak pada antrean pengurusan pasien yang meninggal di luar fasilitas kesehatan.
Belum lagi angka kematian di rumah sakit-rumah sakit rujukan yang juga tinggi.
"Kalau dulu kan orang meninggal di rumah, dievakuasi ke rumah sakit, untuk dilakukan pemulasaraan jenazah infeksius, baru dimakamkan," terang dia.
"Cuma kondisi sekarang, malam ada yang meninggal, mau dibawa ke RSUD, RSUD sudah penuh. Yang awalnya penuh dengan peti-peti berisi jenazah antre untuk dimakamkan, berkembang menjadi antrenya jenazah-jenazah yang mau dipemulasaraankan. Itu sempat terjadi kemarin," tambah Pristiawan.
Baca juga: Semua Daerah di Kaltim Zona Merah Covid-19, 3 Terapkan PPKM Darurat, 7 PPKM Mikro Diperketat
Persentase kematian di luar fasilitas kesehatan, menurut Pristiawan cenderung naik.
Ia mencontohkan, di Kulonprogo misalnya, kasus kematian di rumah ketika isolasi mandiri ada enam dan kematian di rumah sakit hanya satu.
Menurut dia, penuhnya ruang perawatan di rumah sakit salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian di luar fasilitas kesehatan.
"Selama itu belum terurai persoalan penumpukan orang sakit, maka jadilah itu antrean-antrean orang-orang mati yang antre untuk dikuburkan," tutur Pristiawan.
Baca juga: Keluarga Jenazah Pasien Covid-19 di Bandung Diminta Rp 4 Juta, Alasannya Beda Agama
Penuturan Pristiawan sejalan dengan data koalisi warga LaporCovid-19.
Berdasarkan himpunan data LaporCovid19, dari awal Juni hingga Selasa, (6/7/2021), terdapat sekitar 324 orang meninggal dunia karena 'terpaksa' melakukan isolasi mandiri akibat rumah sakit penuh.
Penyebabnya dua, yaitu fasilitas kesehatan yang disebut LaporCovid-19 'kolaps' dan langkanya pasokan oksigen.
"Orang berbondong-bondong ke RS yang jadi penuh dan kewalahan, kehabisan oksigen, sehingga banyak yang meninggal di luar RS dan sedang isolasi mandiri. Fasilitas kesehatan kita kolaps," kata Said Fariz Hibban dari LaporCovid-19.
Said mencontohkan, orang tua temannya yang meninggal dunia di rumah sakit.
"Karena tidak kebagian ventilator, lalu dipindah ke pojok kamar tanpa oksigen, akhirnya gagal nafas dan tidak bisa ditolong lagi," ujarnya.
Wartawan di Jakarta, Nurika Manan, dan wartawan di Bandung, Yulia Saputra, berkontribusi untuk artikel ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.