Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disergap Satgas Madago Raya, 2 Anggota Kelompok MIT Tewas

Kompas.com - 11/07/2021, 18:50 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Satgas Madago Raya melakukan penyergapan terhadap kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Minggu (11/7/2021).

Sempat terjadi kontak senjata antara Satgas dengan kelompok MIT.

Baku tembak berlangsung di Dusun 6 Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.

Dua orang dari kelompok MIT tewas dalam peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 03.00 Wita ini.

Penyergapan yang dilakukan Satgas Madago Raya berawal dari laporan warga yang kehilangan bahan makanan dan ternaknya.

Baca juga: Kontak Tembak dengan Satgas Madago Raya, 2 Kelompok MIT Pimpinan Qatar Tewas

2 anggota kelompok Qatar tewas

Dua orang yang tewas dalam kontak senjata ini merupakan anggota kelompok MIT pimpinan Qatar.

Hal ini disampaikan oleh Komandan Korem (Danrem) 132 Tadulako sekaligus Wakil Penanggungjawab Komando Operasi Madago Raya Brigjen TNI Farid Makruf.

Farid mengatakan, saat ini, pihaknya belum bisa memastikan identitas anggota kelompok MIT yang tewas tersebut.

"Kelompoknya Qatar, cuma kami belum bisa mengindentifikasi siapa yang tertembak itu. Kami sekarang sedang melakukan evakuasi jenazah tapi masih kesulitan dengan medan yang rapat dan cuaca," ujarnya, Minggu.

Usai dua anggotanya tewas dalam kontak senjata, kelompok MIT pimpinan Qatar tinggal tersisa tiga orang.

Baca juga: Rentetan Kontak Senjata Aparat Keamanan dengan KKB, Selasa di Nduga, Kamis di Ilaga

 

Kelompok MIT terbagi dua

Untuk diketahui, sekarang ini, kelompok MIT terbagi menjadi dua kelompok, yakni pimpinan Ali Kalora dan pimpinan Qatar alias Anas alias Farel.

Dari sembilan orang yang kini menjadi buronan aparat keamanan, empat di antaranya merupakan warga Poso, Sulawesi Tengah.

Mereka adalah Ali Kalora, Suhardin alias Hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Rukli.

Baca juga: Detik-detik 2 Anggota DPRD Berkelahi Saat Rapat, Diduga Disebabkan Beda Pendapat

Satu orang dari Banten, yaitu Jaka Ramadan alias Ikrima alias Rama.

Sedangkan empat lainnya berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

Keempatnya yakni Farel alias Anas alias Qatar, Abu Alim alias Ambo, Nae alias Galuh, Askas alias Jadi alias Pak Guru.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati | Editor: Dony Aprian)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com