Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pasutri Dirampok 5 Pria Bertopeng Saat Bermalam di Pondok Kebun Kopi, Suami Dibacok, Istri Diperkosa

Kompas.com - 10/07/2021, 16:31 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Pasangan suami istri di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, berinisial M (55), dan DE (44), dirampok lima pria bertopeng saat bermalam di pondok kebun kopi milik mereka di Desa Tangga Rasa, Kecamatan Sidak Dalam, Sabtu (3/7/2021).

Akibat peristiwa itu, korban harus kehilangan 200 kilogram kopi, uang tunai Rp 700.000 dan sepeda motor merek Honda Supra Fit, usai dibawa kabur kawanan perampok.

Bukan itu saja, korban M harus mengalami luka di bagian tangan setelah terkena sabetan senjata tajam milik pelaku.

Baca juga: Ini Alasan Andre Rosiade Kirim Uang ke Pedagang Bubur yang Didenda Rp 5 Juta Setelah Langgar PPKM Darurat

Sementara sang istri diperkosa oleh salah satu pelaku di belakang pondok.

Kapolsek Ulu Musi AKP Yusuf Lubis mengatakan, kejadian berawal saat pasutri ini baru memanen kopi di kebun mereka sehari sebelum kejadian.

Saat itu, mereka memutuskan untuk tidak pulang ke rumah dan memilih menginap di pondok yang ada di kebun kopi.

Baca juga: Dirampok 5 Pria Bertopeng, Suami Diikat, Istri Diperkosa

Sementara itu, lanjut Yusuf, petani yang lain sudah pulang semua.

Kemudian, saat malam hari, tanpa disadari pasutri ini datang lima pelaku yang menggunakan penutup wajah langsung mendatangi pondok mereka.

"Saat M dan istrinya berada di dalam pondok lima pelaku datang dan langsung memborgol tangan, mengikat kaki dan menutup kepala M, tidak hanya sampai di situ para pelaku juga memukul dan membacok M," kata Yusuf, Jumat (09/07/2021), dikutip dari TribunSumsel.com.

Baca juga: Ibu di Muaraenim Ajak Anak Kandungnya Berhubungan Intim, Terbongkar Saat Digerebek Polisi Kasus Narkoba

Setelah menyekap M, lanjutnya, para pelaku langsung membawa M ke bagian bawah pondok.

Saat berada di bawah, M kembali dibacok dan mengenai tangannya karena berusaha membuka sarung yang menutupi muka dari salah satu pelaku.

"Suami korban M mengalami luka di tangan karena terkena pisau pelaku karena mencoba melawan," ujarnya.

"Disaat bersamaan salah satu dari lima pelaku merudapaksa DE (istri M) di belakang dangau (pondok) korban," lanjutnya.

Baca juga: Gerebek Kampung Narkoba, Polisi: Kampung Ini Sudah Tidak Bisa Disentuh, Banyak Oknum yang Membekingi Mereka

Tak hanya itu, para pelaku juga membawa kabur 200 kilogram kopi, uang tunai Rp 700.000 dan sepeda motor merek Honda Supra Fit.

Setelah melakukan aksinya, para pelaku melarikan diri dan meninggalkan korban di pondok tersebut.

Kemudian, keesokan harinya pasutri ini ditolong oleh warga dan melapor ke polisi.

"Sekarang masih dilakukan penyelidikan," ujarnya.

Baca juga: Ibu dan Anak Kandung di Bitung Berhubungan Badan, Polisi: Anak Perempuannya Sudah 3 Kali Menyaksikan Mereka

 

(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : David Oliver Purba)/TribunSumsel.com

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Seusai Merampok dan Membacok, Komplotan Perampok Rudapaksa Istri Korban di Sumsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com