Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Banyumas, Stok Oksigen di RS Solo Akan Habis Beberapa Jam ke Depan

Kompas.com - 09/07/2021, 10:08 WIB
Dony Aprian

Editor

KOMPAS.com - CEO PMI Solo Sumartono Hadinoto mengatakan, persediaan tabung oksigen di sejumlah rumah sakit rujukan menipis.

Dia meminta siapapun yang memiliki jaringan untuk bisa membantu agar rumah sakit di Solo bisa tetap beroperasi.

"Saya baru saja dapat kabar telepon dari dokter beberapa rumah sakit di Solo dan mengabarkan bahwa stok tabung oksigen dalam beberapa jam akan habis," ujarnya kepada wartawan, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Stok Oksigen Sejumlah RS Rujukan Covid-19 di Banyumas Tinggal Hitungan Jam

Sumartono mengungkapkan, para dokter dan manajemen rumah sakit sudah berusaha mencari alternatif penyediaan tabung oksigen. Namun, hasilnya nihil.

"Tadi saya juga sudah menghubungi mas Wali, dan katanya akan dapat kiriman dari Pak Luhut," terangnya.

Adapun saat ini terkonfirmasi sedang dalam perjalanan bantuan tabung gas dari Gresik dan Kendal untuk upaya stok tabung gas yang kian menipis.

"Tadi terkonfirmasi pada saya tabung gas dalam perjalanan. "Hanya beberapa ton saja," imbuhnya.

Dirinya berharap, adanya bantuan tabung oksigen, sehingga dapat membantu proses penanganan Covid-19 di Kota Solo.

"Tetapi perlahan bisa teratasi karena antar-rumah sakit mau bekerja sama untuk menyuplai kekurangan satu sama lainnya," jelasnya.

Baca juga: Stok Oksigen di Surabaya Aman, tetapi Kekurangan Plasma Konvalesen

Diberitakan sebelumnya, persediaan oksigen sejumlah rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, rata-rata hanya cukup untuk beberapa jam ke depan.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas Sadiyanto.

"Kalau istilah lalu lintasnya ini padat merayap. Stok oksigen aman, tapi hanya untuk sekian jam ke depan, sambil menunggu kiriman datang," kata Sadiyanto.

Kondisi tersebut, kata Sadiyanto, rawan apabila pengiriman oksigen dari penyuplai terlambat, maka RS akan kekurangan oksigen.

"Tapi biasanya terpenuhi. Biasanya kalau ada yang kekurangan koordinasi dengan kami, kami koordinasikan dengan RS lain yang longgar, dipinjami dulu, kalau sudah datang dikembalikan," ujar Sadiyanto.

Dari 23 RS yang ada di Banyumas, lanjutnya, kebutuhan oksigen rata-rata sebanyak 500 tabung besar per hari.

Untuk mengatasi persoalan itu, Sadiyanto mengusulkan untuk membuat depo tabung oksigen.

RS yang kekurangan dapat meminjam terlebih dahulu ke depo milik Pemkab.

Selain itu, kebutuhan oksigen di Banyumas terbantu dengan adanya bantuan dari perusahaan swasta dan CSR perusahaan yang dikelola Pemprov.

"Kemarin RS Siaga Medika mendapat bantuan 200 tabung dari Krakatau Steel, kebutuhannya 80, sehingga sisanya dibagi ke 12 RS. Ada juga bantuan CSR Pertamina yang dikelola Pemprov, RS Dadi Keluarga punya tabung besar yang dipinjmakan ke Pemkab untuk menampung bantuan tersebut," kata Sadiyanto.

 

 

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Stok Oksigen Rumah Sakit di Solo Menipis, Bakal Ada Bantuan dari Kendal dan Gresik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com