Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta Sediakan 77 Shelter untuk Isolasi Pasien Covid-19 Tanpa Gejala

Kompas.com - 06/07/2021, 15:12 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta menyiapkan 77 shelter sebagi tempat isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tak bergejala.

Kepala Dinas Sosial DI Yogyakarta Endang Patmintarsih mengatakan, terdapat 77 shelter disiapkan bagi pasien yang tidak memungkinkan menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

“Jadi jumlah total dari kabupaten kota, perguruan tinggi, dan pemda DIY ada 77 shelter sekarang yang kita sudah siapkan bersama,” kata Endang kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Bupati Sleman Aktifkan 96 Shelter di Kelurahan

Entang menuturkan, sebanyak 9 shelter  didirikan oleh institusi pendidikan, swasta, dan organisasi kemasyarakatan (ormas).

Lalu, 9 shelter lainnya didirikan oleh pemerintah kabupaten kota yang tersebar di Gunungkidul, Yogyakarta, dan Sleman.

Shelter yang didirikan Pemerintah DI Yogyakarta ada 59 shelter juga tersebar di Gunungkidul, Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta. Jadi, total shelter di Yogyakarta sebanyak 77 shelter,” jelas Endang.

Endang menjelaskan, sebanyak 59 shelter saat ini sudah siap untuk menampung pasien Covid-19, dengan kapasitas yang berbeda-beda mulai dari 10 tempat tidur hingga 60 tempat tidur.

“59 kita sudah siap menerima jika ada penyintas yang untuk isolasi mandiri. Kapasitasnya itu berkisar ada yang 10 ada yang 20 ada juga yang 60 berkisaran di situ,” katanya.

Baca juga: RS di Yogyakarta Penuh, BOR ICU Capai 97 Persen, Satgas: Kami Siapkan Shelter Tambahan

Sebanyak 59 shelter tersebut memanfaatkan gedung-gedung milik pemerintah kabupaten, Puskesmas, sekolah yang ada di kelurahan dan juga kabupaten dan kota.

Puluhan shelter disiapkan oleh Pemerintah DI Yogyakarta untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di DIY. Shelter sudah bisa dimanfaatkan sejak tanggal 1 Juli 2021 lalu.

“Mulai 1 juli kemarin, betul (menghadapi lonjakan kasus). Untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan ternyata benar-benar terjadi, dan kita tanggal 3 PPKM darurat diberlakukan,” jelas Endang.

Endang menyampaikan, shelter yang disiapkan oleh Pemerintah DI Yogyakarta diperuntukkan bagi pasien yang bergejala ringan tidak membutuhkan bantuan oksigen, pihaknya juga menyiapkan dokter untuk memantau pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri di shelter.

“Jadi yang ringan itu tentunya tidak memerlukan alat seperti oksigen dan lain sebagainya. Kriterianya dia sudah dinyatakan positif dengan hasil PCR atau swab antigen,” tuturnya.

Selain mempersiapkan dokter, tenaga medis pasien yang isolasi mandiri di shelter juga mendapatkan asupan vitamin, dan juga mendapatkan bantuan permakanan.

“Ditanggung pemda semuanya. Mereka masuk hanya bawa baju. Mungkin bawa obat yang mereka biasa minum. Karena mereka pasti sudah termonitor dengan puskesmas,” jelas dia.

Dirinya menjelaskan, setiap shelter telah dianggarkan sebesar Rp 95.652.000.

Anggaran tersebut digunakan untuk 50 penyintas Covid-19 yang isolasi mandiri di shelter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com