Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, 65 Desa di Sleman Siap Aktifkan Shelter Isolasi

Kompas.com - 16/06/2021, 10:30 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), masih cukup tinggi. Kasus aktif harian juga terus bertambah.

Terkait kondisi tersebut, Bupati Sleman mengeluarkan instruksi nomor 14/INSTR/2021. Instruksi ini tentang pembentukan shelter di tingkat kalurahan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan, ada puluhan desa yang sudah siap mengaktifkan shelter untuk isolasi warga yang terpapar Covid-19.

"Update sekitar 65 desa yang sudah siap kalau tidak salah," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, Selasa (15/6/2021).

Baca juga: 29 Orang di Sleman Positif Covid-19, Tertular dari Warga yang Keluyuran Saat Tunggu Hasil Swab

Makwan menyampaikan, dalam instruksi Bupati Sleman tersebut, untuk isolasi mandiri lebih diperketat. Tujuanya untuk mengantisipasi penularan virus corona di anggota keluarga.

"Terutama mereka yang menunggu hasil swab PCR belum keluar, sehingga mereka harus isolasi mandiri di rumah secara tepat. Tidak dolan-dolan, rapat RT, dan lain-lain," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo menuturkan, penambahan kasus positif di Sleman sangat tinggi.

"Seminggu terakhir ini saja di atas 700. Bahkan kemarin ditambah klaster baru itu mungkin di atas 1.000 dalam seminggu terakhir," ungkapnya.

Bupati Sleman, lanjutnya, telah menerbitkan instruksi tentang keharusan kalurahan membuka shelter. Saat ini terus disiapkan agar setiap kalurahan punya shelter.

"Mengapa kok demikian, kita tahu bahwa ada kalanya warga masyarakat itu tidak mau di isolasi di shelter karena tidak nyaman jauh, makanya didekatkan di kalurahan," ucapnya.

Baca juga: 262 Napi dan 13 Pegawai Lapas Narkotika Sleman Positif Covid-19

Di instruksi bupati, lanjutnya, juga sudah dijelaskan bahwa syarat untuk isolasi mandiri itu sangat banyak.

Salah satu yang utama yaitu punya kamar sendiri yang ada kamar mandinya.

Sebab isolasi mandiri yang tidak dilakukan secara disiplin dan benar akan justru berpotensi menyebabkan penularan.

"Nah itu kalau dilihat banyak yang tidak punya. Sehingga karena isolasi mandiri kita tekan dan perkiraan kita banyak penularan dari warga atau keluarga, maka tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan shelter-nya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com