Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat dengan Ganjar, Mahasiswa Positif Covid-19: Memutuskan Tak Pakai Masker Boleh Dong, Pak

Kompas.com - 04/07/2021, 15:40 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa asal Semarang berdebat dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo karena tidak menggunakan masker meski telah terinfeksi Covid-19.

Pemuda tersebut secara blak-blakan mengaku tidak pernah memakai masker selama setahun terakhir, namun dia masih menganggap tindakannya cukup disiplin protokol kesehatan.

"Oh agak disiplin tapi enggak pakai masker? Ya itu yang bikin menularkan, Mas. Semester berapa? Tapi mahasiswa seharusnya paham dong kalau harus pakai masker," ucap Ganjar saat berkunjung ke Unit Pengobatan Penyakit Paru, Kebumen.

Pemuda tersebut mengaku paham atas kondisi ini, tetapi tidak mengenakan masker adalah pilihannya.

"Paham. Tapi memutuskan untuk tidak (pakai masker) boleh dong pak," kilahnya.

Dia pun sangat percaya diri tidak tertular Covid-19 meski bepergian dan sakit.

Baca juga: Ganjar Marahi Mahasiswa Positif Covid-19 yang Tolak Pakai Masker: Rasional Sedikit, Mas

Video diunggah

Ilustrasi videoShutterstock Ilustrasi video

Peristiwa tersebut direkam dalam video 2 menit 20 detik dan diunggah oleh akun Instagram Ganjar Pranowo.

Awalnya Ganjar melihat pemuda itu sedang jongkok tanpa mengenakan masker.

"La kowe ning kono ngopo, Mas? (kamu di sana ngapain mas?)," tanya Ganjar.

"Positif Pak," jawab pemuda yang maskernya tampak menggantung.

"Maskernya dipakai, wes positif ndodok ki lho (sudah positif malah jongkok). Sampean ketularan dari mana? Ditutup maskernya ditutup, halah tutup ndisek (tutup dulu). Kuliah di mana?" tanya Ganjar.

Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) itu dengan santainya menceritakan bahwa dirinya sering main ke luar rumah.

"Saya main terus pak. Satu tahun enggak maskeran, tidak pernah pak. Karena memutuskan untuk tidak maskeran pak. Sekarang masih sama (enggak maskeran), menghormati saja," jawabnya.

Baca juga: Ganjar Terbitkan Instruksi Berisi 6 Poin Terkait PPKM Darurat di Jateng

 

Ilustrasi virus coronaSHUTTERSTOCK/ker_vii Ilustrasi virus corona
Disebut bahayakan orang lain

Ganjar pun mengingatkan bahwa tindakannya membahayakan orang lain karena bisa tertular virus.

"Menghormati tapi sekarang positif? Dan njenengan (kamu) nular-nularke ke orang. Tapi kalau njenengan enggak pakai masker kan bisa nularin orang, kemungkinan besar," kata Gubernur Ganjar.

Pemuda itu terlihat ngeyel karena merasa tak pernah menularkan ke orang lain meski sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Alhamdulillah positif. Alhamdulillah sepertinya tidak (nularin). Nggeh kemungkinan (nularin). Saya sudah satu tahun enggak salaman sama orangtua, terus selalu cuci tangan. Hampir 20 kali mungkin. Karena saya orangnya disiplin," ujar masih berkilah.

Baca juga: Nakes Bertumbangan karena Covid-19, Warga Lakukan Pemulasaraan Jenazah Sendiri

Ingatkan pelanggaran

Ganjar kemudian mengingatkan kepada pemuda itu bahwa yang dia lakukan adalah sebuah pelanggaran.

"Ya enggak boleh. Enggak boleh mas, kalau sampeyan (kamu) positif, terus sekarang enggak pakai masker, tidak bisa mas. Anda melanggar. Masa mahasiswa harus diajarin kaya gitu," tegasnya.

Mahasiswa itu pun diminta berpikir rasional terkait tindakannya yang meresahkan orang lain.

"Penularan Covid-19 dari mana tho mas mahasiswa? Tolong ya pakai rasional sedikit ya mas. Jadi kalau njenengan enggak pakai masker, dan njenengan positif itu yang ketularan banyak orang. Bukan kita sendiri," ucapnya.

Gubernur juga menegaskan bahwa keputusan mahasiswa tersebut tidak memakai masker bukanlah hak.

"Hak saya tho pak kalau enggak pakai masker? Ya bukan hak. Anda tidak menghormati orang lain. Anda enggak pakai masker itu urusan anda. Tapi kalau Anda sakit dan positif harus pakai masker," ujar Gubernur Ganjar.

Ganjar meminta masyarakat untuk tidak mementingkan diri sendiri demi menjaga keselamatan bersama.

"Yang seperti ini mesti diedukasi. Masa mahasiswa kaya itu enggak ngerti, ya enggak boleh. PPKM Darurat yang begini-begini kita tertibkan. Masyarakat sekarang tetap harus menjaga protokol kesehatan. Pakai masker wajib. Maka masyarakat, yuk kita jangan egois yuk," pungkasnya.

(KOMPAS.COM/Riska Farasonalia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com