PEKANBARU, KOMPAS.com - Jenazah pasien positif Covid-19 diambil paksa oleh keluarganya di RSUD Indrasari di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.
Kejadian ini sangat disayangkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Riau.
"Kami sangat menyayangkan. Seharusnya itu tidak terjadi," kata Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi ketika diwawancarai Kompas.com di Pekanbaru, Minggu (4/7/2021).
Baca juga: Detik-detik Warga Ambil Paksa Jenazah Korban Kecelakaan Positif Covid-19, Adu Mulut dengan Petugas
Dia menuturkan, masyarakat mestinya memahami kondisi, saat ini penyebaran Covid-19 di Riau masih tinggi.
Apalagi, pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 bukanlah hal baru.
"Sejak setahun terakhir kita selalu menyosialisasikan kepada masyarakat kenapa pentingnya menerapkan protokol kesehatan yang khusus bagi pasien-pasien positif Covid-19," kata Yovi.
Dia mengatakan, ketika ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia, kemudian dimakamkan dengan cara seperti biasa, itu sangat berpotensi penularannya terhadap orang yang masih hidup.
"Penularannya bisa dari cairan-cairan tubuh pasien yang meninggal dunia. Karena, cairan yang keluar dari tubuh jenazah, baik dari hidung, mulut, kemaluan dan lainnya, masih mengandung virus yang aktif," jelas Yovi.
Oleh karena itu, ia berharap hal serupa tidak lagi terjadi.
"Saya selalu bilang, kita harus menghormati orang yang meninggal, tapi kita harus lebih menghargai orang yang hidup," jelas Yovi.
Baca juga: Harimau Memangsa Manusia, BKSDA Minta Warga Menjauh Dari Lokasi
Untuk mencegah kejadian serupa, Yovi menyarankan apabila pihak rumah sakit mengalami permasalahan dengan keluarga pasien Covid-19, bisa berkoordinasi dengan tim satgas, Polri dan TNI.
Diberitakan sebelumnya, puluhan warga mengambil paksa salah satu pasien Covid-19 di RSUD Indrasari, Kabupaten Inhu, Riau.
Warga yang merupakan keluarga pasien datang ke rumah sakit menggunakan truk.
Mereka tidak terima pihak rumah sakit menyatakan pasien berinisial T positif Covid-19.
Pejabat (Pj) Bupati Inhu Chairul Riski mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (2/7/2021).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.