Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Atlet Senam Sumbar, Dana KONI Tak Cair, Harus Utang Sana-sini demi Prestasi di PON Papua

Kompas.com - 01/07/2021, 12:21 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 di Papua, 2-15 Oktober sudah semakin dekat.

Setiap atlet yang lolos sedang bekerja keras untuk latihan demi meraih emas di ajang olahraga nasional itu.

Salah satunya adalah Rino Efendi, atlet senam andalan Sumatera Barat.

Sejak enam bulan terakhir, Rino melakukan latihan keras demi mengharumkan nama Sumbar di pentas PON.

Peraih perak pada Pra PON Papua itu berlatih di Pekanbaru, Riau bersama pelatihnya Ahmad Markos.

Baca juga: Belum Terima Uang Saku dan Bonus, Atlet Dayung Duduki Kantor KONI Sumbar

Terlilit utang gara-gara dana KONI tak cair

Sayang, saat latihan intensif yang dilakukannya, Rino terpaksa berutang sana-sini dalam kehidupan sehari-harinya.

Rino mengaku terpaksa berutang kepada pelatihnya untuk membayar uang sewa rumahnya.

"Betul bang, sudah empat bulan uang sewa rumah belum dibayar. Saya terpaksa berutang sama pelatih," kata Rino yang dihubungi Kompas.com, Kamis (1/7/2021).

Disaat atlet lain latihan penuh konsentrasi, Rino malahan tidak fokus karena memikirkan biaya operasional latihannya.

Sejak Januari 2021 lalu, Rino mengaku  belum menerima bantuan dana atlet bulanan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumbar.

"Ini penyebabnya saya terpaksa berutang. Biasanya saya tiap bulan terima sekitar Rp 4 juta dari KONI, tapi sejak Januari 2021 belum ada. Hanya ada satu kali jelang Lebaran, tapi itu talangan tidak sampai satu bulan," kata Rino.

Baca juga: Duduk Perkara Wakil Ketua KONI Sumbar Berkelahi dengan Pejabat Dispora, Berawal dari Dana Hibah yang Belum Cair

Walau terlilit utang, berupaya maksimal harumkan nama Sumbar

Rino mengakui sejak belum terima dana bulanan dari KONI Sumbar, dirinya sangat susah karena terpaksa menggunakan uang pribadi untuk operasional latihan.

Apalagi, Rino memboyong istrinya ke Pekanbaru sehingga membutuhkan biaya lebih.

"Saya latihan di tempat orang. Awalnya pakai dana sendiri karena belum dibayar KONI Sumbar. Sekarang sudah habis, terpaksa berutang sama pelatih," kata Rino.

Kendati demikian, Rino mengaku akan berupaya semaksimal mungkin memberikan prestasi terbaik di PON Papua 2021 nanti.

"Saya akan berupaya semaksimal mungkin di PON Papua nanti. Apapun hasilnya nanti, itulah hasil maksimal di tengah kondisi latihan sekarang," jelas Rino.

Baca juga: Kasus Dana Hibah KONI Tangsel, Negara Rugi Rp 1,2 Miliar, Bendahara Umum Jadi Tersangka

 

Kata pelatih soal nasib atlet senam Sumbar: saya kasihan...

Sementara pelatih Rino, Ahmad Markos mengakui kondisi Rino sedang kurang fokus karena keadaan finansial yang dialaminya.

"Iya, betul dia berhutang. Saya kasihan. Padahal dia sangat potensial sekali," kata Markos.

Menurut Markos, Rino adalah salah satu atlet senam yang disegani di Indonesia.

Rino juga sempat terpilih dalam seleksi atlet senam Indonesia yang dipersiapkan untuk SEA Games 2021 Vietnam.

"Saya paham kondisinya saat ini. Tentu saya berharap persoalan dana bulanan atlet di Sumbar segera teratasi agar atlet bisa fokus," kata Markos.

"Dana bulanan atlet mana bisa cair, anggarannya saja sedang dibahas..."

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar Bustavidia mengakui dana bulanan atlet yang dipersiapkan untuk PON Papua 2021 belum cair karena masih dalam tahap pembahasan.

"Mana bisa cair, anggarannya saja masih sedang dibahas. Kalau sudah ada Peraturan Gubernurnya baru bisa keluar," jelas Bustavidia melalui telepon, Kamis (1/7/2021). 

Bustavidia mengaku saat ini masih menunggu usulan dari KONI Sumbar berupa Rencana Anggaran Biaya (RAB).

"Kalau cepat, dalam minggu ini bisa dikeluarkan," ujar Bustavidia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com