SALATIGA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa asal Mesir Ahmed Mohamed Abdellatif komplain ke Wali Kota Salatiga Yuliyanto karena tidak mendapat jatah vaksinasi Covid-19.
Ahmed yang berkuliah di Fakultas Elektro Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga itu ingin mendapat vaksinasi untuk melindungi dirinya dari penularan Covid-19.
Ahmed datang seorang diri ke Rumah Dinas Wali Kota Salatiga. Degan mengenakan kaus putih, dia langsung ditemui Yuliyanto yang kebetulan berada di teras.
"Saya ingin divaksin, tapi tidak boleh. Tolong dibantu," katanya dengan Bahasa Indonesia terpatah-patah, Kamis (1/7/2021).
Baca juga: Batal Resepsi, Pasangan Ini Bagikan Hampers ke Pengguna Jalan
Menurut Ahmed, mahasiswa asal China di Salatiga mendapat jatah vaksin Covid-19. Karena itu, dia merasa seharusnya juga diberi jatah vaksin.
"Kemarin saya juga mendapat informasi ada vaksin gratis di rumah sakit. Saya datang ke sana, tapi tidak boleh karena belum terdaftar. Lalu ditelponkan orang, ternyata juga tidak boleh vaksin," ungkapnya.
Ahmed yang sudah dua tahun tinggal di Salatiga ini mengaku khawatir dengan tingginya angka Covid-19.
"Semua harus terlindungi, dan saya berharap mendapat vaksin," paparnya.
Baca juga: Mulai Terjadi Antrean Pasien Covid-19 di Salatiga, Stok Oksigen Menipis
Menanggapi hal tersebut, Yuliyanto menyampaikan vaksin saat ini diperuntukkan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) karena pendaftarannya menggunakan KTP.
"Jadi yang divaksin tersebut adalah mahasiswa asal Salatiga yang bersekolah di Tiongkok (China), mereka harus divaksin dulu sebelum kembali belajar di sana," jelasnya.