Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Jatah Vaksin Covid-19, Mahasiswa Mesir Curhat ke Wali Kota Salatiga

Kompas.com - 01/07/2021, 11:27 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa asal Mesir Ahmed Mohamed Abdellatif komplain ke Wali Kota Salatiga Yuliyanto karena tidak mendapat jatah vaksinasi Covid-19.

Ahmed yang berkuliah di Fakultas Elektro Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga itu ingin mendapat vaksinasi untuk melindungi dirinya dari penularan Covid-19.

Ahmed datang seorang diri ke Rumah Dinas Wali Kota Salatiga. Degan mengenakan kaus putih, dia langsung ditemui Yuliyanto yang kebetulan berada di teras.

"Saya ingin divaksin, tapi tidak boleh. Tolong dibantu," katanya dengan Bahasa Indonesia terpatah-patah, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Batal Resepsi, Pasangan Ini Bagikan Hampers ke Pengguna Jalan

Menurut Ahmed, mahasiswa asal China di Salatiga mendapat jatah vaksin Covid-19. Karena itu, dia merasa seharusnya juga diberi jatah vaksin.

"Kemarin saya juga mendapat informasi ada vaksin gratis di rumah sakit. Saya datang ke sana, tapi tidak boleh karena belum terdaftar. Lalu ditelponkan orang, ternyata juga tidak boleh vaksin," ungkapnya.

Ahmed yang sudah dua tahun tinggal di Salatiga ini mengaku khawatir dengan tingginya angka Covid-19.

"Semua harus terlindungi, dan saya berharap mendapat vaksin," paparnya.

Baca juga: Mulai Terjadi Antrean Pasien Covid-19 di Salatiga, Stok Oksigen Menipis

Menanggapi hal tersebut, Yuliyanto menyampaikan vaksin saat ini diperuntukkan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) karena pendaftarannya menggunakan KTP.

"Jadi yang divaksin tersebut adalah mahasiswa asal Salatiga yang bersekolah di Tiongkok (China), mereka harus divaksin dulu sebelum kembali belajar di sana," jelasnya.

Meski begitu, menurut Yuliyanto, warga negara asing tetap perlu mendapat kuota atau jatah vaksin Covid-19.

"Di Salatiga ini kan banyak WNA yang sekolah atau menagajar di berbagai universitas dan sekolah internasional, jadi nanti pertimbangkan untuk divaksin juga. Tapi setelah seluruh warga Salatiga mendapat kuota," tegasnya.

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi PPh, 7 Mobil Mantan Bendahara Gaji Pemkot Salatiga Disita

Mendapat penjelasan tersebut, Ahmed mengaku berterima kasih.

"Saya jadi mengerti, dan semoga Covid-19 ini segera selesai agar saya juga bisa kembali ke Mesir. Sejak sekolah di Salatiga, saya belum kembali," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com