Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pneumonia Jadi Penyebab Kematian Balita, Kemenkes Mulai Agenda Imunisasi PCV di Gresik

Kompas.com - 23/06/2021, 09:04 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencanangkan introduksi imunisasi Pneumokokus Konyugasi (PCV) untuk mengurangi angka kematian akibat pneumonia.

Hal ini dilakukan karena pneumonia adalah salah satu penyebab utama kematian balita di dunia.

"Kami menargetkan introduksi imunisasi PCV dilakukan secara bertahap, di mana pada tahap awal dilaksanakan di daerah risiko tinggi dan tahun 2022 akan diperluas ke seluruh Indonesia," ujar Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin dalam sambutan secara virtual pada acara yang digelar di pendopo Kabupaten Gresik, Selasa (22/6/2021).

Adapun, Imunisasi PCV diberikan kepada setiap anak sebanyak 3 dosis, pada usia 2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan.

Baca juga: 384 Balita di Karawang Terpapar Covid-19, Orangtua Diimbau Waspada

Perwakilan WHO Indonesia Dr. N. Paranietharan menyebut, pneumonia menyumbang 15 persen dari semua kematian anak usia di bawah 5 tahun pada tahun 2017.

Secara global, lebih dari 800.000 anak telah kehilangan nyawa akibat penyakit tersebut.

Sementara berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar, terjadi peningkatan prevalensi pneumonia pada balita dari 4,3 persen pada tahun 2013 menjadi 5 persen pada tahun 2018.

Pada tahun 2019 tercatat, sejumlah 551 balita meninggal dunia disebabkan oleh pneumonia.

Bahkan pada bayi, masih berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar, bahaya penyakit pneumonia dinilai jauh lebih besar.

Sebab, dapat menyebabkan kematian dua kali lebih tinggi, jika dibandingkan pada anak usia 1-4 tahun.

Baca juga: Massa Rusak Pagar Pembatas Jembatan Suramadu Sisi Surabaya, Polisi: Akan Diproses Hukum

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com