BALI, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Provinsi Bali mulai meningkat. Sejumlah fasilitas publik pun kini ditutup imbas dari peningkatan itu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan, meningkatnya kasus positif itu dipengaruhi pergerakan orang dalam negeri (PPDN).
Apalagi, mereka yang berasal dari daerah mengalami lonjakan kasus Covid-19.
"Banyak yang ber-KTP (kartu tanda penduduk) luar Bali (yang positif Covid-19). Karena sebelumnya di luar Bali kan banyak lonjakan kasus, sehingga itu berpengaruh," kata Suarjaya saat dihubungi, Senin (21/6/2021).
Menurut Suarjaya, Pemprov Bali telah melakukan sejumlah langkah untuk menekan penyebaran Covid-19 di Bali. Salah satunya memperketat pintu-pintu masuk ke Bali.
Baca juga: 18 Pekerja Positif Covid-19, Proyek Renovasi Stadion I Wayan Dipta Dihentikan Sementara
Selain diwajibkan membawa surat bebas Covid-19, PPDN dari daerah zona merah yang berkunjung akan dilakukan swab ulang saat tiba di Bali.
"Kita sudah dilakukan pengetatan di pintu masuk, sudah dilakukan beberapa sampling rapid test antigen di sejumlah tempat, seperti di Gilimanuk kan sudah ada," kata dia.
Selain klaster PPDN, meningkatnya kasus Covid-19 di Bali juga dipengaruhi intensitas kegiatan upacara adat di Bali. Kegiatan itu banyak menimbulkan kerumunan.
"Banyak kerumunan upacara, jadi dari sana menyebar, dan bertambah kasusnya," kata dia.