RSUD Tidar awalnya dapat menampung pasien bergejala ringan hingga berat.
Namun, saat ini rumah sakit plat merah itu hanya menangani pasien dengan gejala menengah sampai berat saja.
"Kondisi di RSUD Tidar sudah penuh. Tenaga kesehatan sedang fokus untuk treatment pasien di RSUD Tidar supaya gejalanya semakin turun, sehingga kita arahkan ke RS Budi Rahayu. Kalau semakin membaik kita arahkan isolasi terpusat di hotel," ujarnya.
Joko menegaskan, Hotel Safira sudah dipastikan ditutup untuk umum. Hotel tersebut akan difungsikan seluruhnya untuk karantina pasien Covid-19 tanpa gejala.
"Isolasi terpusat lebih terawasi dan terpantau karena kita jaga 24 jam. Kami terjunkan Linmas 6 personel, tenaga kesehatan, dan dokter puskesmas yang akan memantau. Tim juga memperhatikan asupan makanan, harus makan tiga kali sehari. Tidak usah khawatir, karena biayanya sudah ditanggung APBD Kota Magelang," tuturnya.
Di samping faktor mobilitas yang tinggi, Joko menyebut, faktor penyebab lonjakan kasus juga karena penyebarannya semakin merata. Ia mengatakan jika saat ini sudah tak lagi memakai istilah klaster.
Sementara itu, Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang perpanjangan PPKM Berbasis Mikro dan mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan.
Dalam SE tertanggal 15 Juni berisi pengetatan kegiatan di perkantoran, objek wisata, hotel, kafe, restoran, keagamaan, kesenian, kebudayaan, mal, pusat perbelanjaan, pasar tradisional, tempat hiburan, termasuk fasilitas publik yang di zona merah harus ditutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.