PALEMBANG, KOMPAS.com - Angka kematian akibat Covid-19 di Palembang, Sumatera Selatan, melewati standar dari organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Sebab, sampai saat ini case fatality rate di Palembang telah mencapai 4,4 persen.
Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang Yudhi Setiawan mengatakan, tingginya angka kematian tersebut dikarenakan banyak pasien yang terpapar Covid-19 akibat penanganan yang lambat.
Baca juga: Data Kematian akibat Covid-19 di Provinsi Kalbar Berbeda dengan Kabupaten/Kota, Ini Sebabnya
Tak hanya itu, rata-rata rentang usia yang meninggal berkisar 60 tahun dan memiliki penyakit penyerta, seperti diabetes, hipetensi dan jantung.
"Untuk persentase kematian tingkat dunia sesuai standar WHO adalah 2,2 persen dan nasional 2,8 persen. Sementara di Palembang sudah mencapai 4,4 persen terhitung sejak awal pandemi Covid-19," kata Yudhi melalui sambungan telepon, Sabtu (19/6/2021).
Yudhi menjelaskan, dinas kesehatan masih terus melakukan tracing, testing dan treatmen untuk terus menekan lonjakan kasus Covid-19.
Menurut dia, keterlambatan penanganan pasien Covid-19 di Palembang akibat masyarakat takut untuk datang ke rumah sakit.
"Rata-rata pasien yang mempunyai kormobit ini datang setelah kondisinya sudah parah, ini yang membuat penanganan pasien jadi sulit. Semestinya ketika ada gejala masyarakat langsung datang ke faskes untuk melakukan pemeriksaan," ujarnya.
Baca juga: BOR RS Covid-19 Capai 85 Persen, Wawali Yogyakarta: Mengkhawatirkan
Sementara untuk angka penyebaran Covid-19 di Palembang juga tinggi karena berkisar di angka 11 sampai12 persen. Sedangkan standar WHO hanya lima persen.
"Tingginya angka positivity rate terjadi akibat kurang maksimalnya skrining kasus positif," jelasnya.
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Palembang, Sabtu (19/6/2021), angka positif Covid-19 saat ini mencapai 14.382 kasus, dengan jumlah kesembuhan 12.940 orang, meninggal 630 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.