Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Kematian akibat Covid-19 di Provinsi Kalbar Berbeda dengan Kabupaten/Kota, Ini Sebabnya

Kompas.com - 19/06/2021, 16:12 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Data kematian akibat virus corona yang dipublikasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Barat (Kalbar) berbeda dengan jumlah angka kematian yang dimiliki kabupaten dan kota.

Misalnya, pada Kamis (17/6/2021) kemarin, Dinas Kesehatan Kalbar mengumumkan sebanyak 125 pasien terkonfirmasi Covid-19 telah meninggal dunia.

Namun, di hari yang sama, Pemerintah Kabupaten Sintang menyebut, sebanyak 131 pasien telah meninggal dunia.

Lalu, mengapa data kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Sintang, justru lebih besar dibandingkan data yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Kalbar?

Baca juga: Angka Kepatuhan Pakai Masker dan Jaga Jarak Terendah se-Indonesia, Babel Hadapi Penularan Covid-19 Masif

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson mengakui perbedaan data tersebut terjadi karena ada beda persepsi antara pihaknya dengan pemerintah kabupaten dan kota, khususnya di rumah sakit.

Menurut Harisson, jika ada pasien yang terkonfirmasi positif dan meninggal dunia, pihak rumah sakit di kabupaten dan kota, akan memasukkannya ke dalam data, sebagai pasien meninggal karena Covid-19.

Namun, saat data tersebut dikirim ke Satgas Penanganan Covid-19 Kalbar, akan kembali dikaji dan pelajari resume medisnya.  

“Laporan data kematian yang dikirim rumah sakit selalu beserta dengan resume atau riwayat medis pasien yang meninggal. Resume itu kami kaji dan baca kembali, lalu diputuskan apakah pasien itu memang meninggal karena Covid-19 atau karena komorbid,” kata Harisson kepada wartawan, Sabtu (19/6/2021).

Lebih rinci, Harisson mencontohkan, misalnya jika ada pasien yang terkonfirmasi dengan cycle threshold 36-37, namun memiliki riwayat medis gagal ginjal kronis karena kencing manis dan telah melakukan cuci darah secara rutin, lalu meninggal dunia, maka rumah sakit akan memasukkannya ke dalam klasifikasi pasien kematian akibat Covid-19.

“Dari contoh kasus tersebut, rumah sakit kabupaten kota akan melaporkannya sebagai kematian karena Covid-19, tapi kami tidak melaporkan ini sebagai Covid-19,” ucap Harisson.

Baca juga: Berpotensi Timbulkan Kerumunan dan Tularkan Covid-19, Pemkab Sukoharjo Larang Hajatan

Ada pula misalnya rumah sakit merawat seorang pasien yang baru suspect, tapi pasien tersebut meninggal dunia sebelum hasil polymerase chain reaction (PCR) keluar.  

Kemudian, lanjut Harisson, contoh kasus lain, misalnya ada pasien terkonfirmasi positif, kemudian dalam pemeriksaan PCR selanjutnya dinyatakan telah negatif, tapi beberapa hari kemudian meninggal dunia.

“Ini juga, oleh rumah sakit akan dilaporkan meninggal karena Covid-19. Tapi di provinsi, tidak dilaporkan karena Covid-19,” terang Harisson.

Harisson melanjutkan, sejumlah contoh tersebut yang menyebabkan adanya perbedaan dalam melaporkan angka kematian pasien Covid-19 kepada Kemeterian Kesehatan atau Satgas Penanganan Covid-19 Nasional.

“Ke depan, tentunya kami akan melakukan konsoldiasi dan persamaan persepsi ini,” tutup Harisson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com