Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Kades "Mondar-mandir" ke 4 RS Bawa Pasien, Ditolak karena Penuh, Bupati Bandung: Terima Kasih

Kompas.com - 16/06/2021, 21:54 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku sangat mengapresiasi Kepala Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, yang viral karena mondar-mandir membawa pasien keluar masuk sejumlah rumah sakit.

Dalam akun Instagram @adalahkabbandung, video kepala desa yang membawa pasien ke sejumlah rumah sakit, tetapi ditolak karena alasan penuh, viral di media sosial WhatsApp Group (WAG).

Pasien yang dibawanya ditolak oleh pihak rumah sakit, seperti RSUD Soreang, RS Immanuel, RS Santosa, dan RS Hasan Sadikin, karena memang kapasitas rumah sakit tersebut telah penuh.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Kades karena kita memang harus kerja bersama dari mulai presiden sampai RT bekerja, dan kades sebagai ketua Satgas penanganan Covid-19 tingkat desa," kata Dadang dalam rekaman video yang diterima Kompas.com dari Humas Pemkab Bandung, Rabu (15/6/2021).

Baca juga: Bupati Bogor Ade Yasin Dibuat Pusing gara-gara Banyak Aduan Kades Diperas Wartawan Gadungan

Dadang mengakui bahwa saat ini tingkat penularan Covid-19 di Kabupaten Bandung terbilang tinggi sehingga rumah sakit menjadi kewalahan menerima pasien.

"Kades bolak-balik ke rumah sakit karena memang kondisi rumah sakit sudah penuh, kita tidak hisa hindari," ungkapnya.

Namun, Dadang meminta agar semua pihak bisa menahan emosi.

Dia sangat paham semua yang ikut dalam proses penangan Covid-19 saat ini sangat keletihan dengan tingginya tingkat penularan Covid-19.

Baca juga: Rumah Sakit di Kabupaten Bandung Penuh, Pasien Covid-19 Dibawa Pulang

Bupati Bandung: jaga dan hargai kinerja tenaga medis

Untuk itu, Dadang mengimbau agar menghargai kinerja tenaga medis yang saat ini tengah berjibaku merawat pasien Covid-19 yang terus bertambah setiap harinya.

"Dalam kondisi ini emosi iya, tapi tenaga kesehatan juga manusia yang harus kita perlakukan dengan baik," imbuhnya.

Dadang mengatakan, akan sangat berbahaya ketika tenaga medis mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan.

"Takut trauma kalau tenaga kesehatan diberi pemahaman dengan dimarahi. Khawatirnya tidak mau melayani, ini yang kita jaga. Karena mereka juga sama, tenaga manusia yang punya keterbatasan," tandasnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Larang Wisatawan, Terutama dari Jakarta, Masuk Bandung Raya Selama Sepekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com