Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

577 Warga Kabur dan Tinggalkan KTP Saat Jalani Tes Antigen di Pos Penyekatan Suramadu, Ini Sanksinya

Kompas.com - 15/06/2021, 20:05 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sedikitnya terdapat 577 warga yang lolos dari swab antigen saat terjaring screening di pos penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

Ratusan warga yang terjaring tes antigen itu telah menyerahkan identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Namun, 577 warga itu kemudian kabur untuk menghindari tes antigen.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, 577 warga itu sudah tidak ada di tempat saat akan dilakukan tes antigen.

Baca juga: Banyak Warga Madura Melintas Pukul 01.00 Dini Hari untuk Hindari Tes Antigen, Pola Penyekatan di Suramadu Diubah

Berdasarkan data, kata Febri, 577 warga itu terjaring penyekatan pada 8 Juni - 14 Juni 2021.

Setelah dilakukan pengecekan, 73 warga yang kabur merupakan warga dengan identitas KTP Surabaya. Sedangkan sisanya, yakni sebanyak 504 orang, merupakan warga dari luar kota.

Febri menyebut, petugas telah melakukan pelacakan dan pendataan terhadap 577 warga pemilik kartu identitas tersebut.

"Memasukkan identitas (KTP) dari warga yang terkena screening. Otomatis kami tahu dari KTP, lalu didata, Nama, NIK, dan seterusnya," kata Febri dikonfirmasi, Selasa (15/6/2021).

Baca juga: Detik-detik Ular Kobra Semburkan Bisa Saat Dihalau Pakai Kayu, 2 Warga Dilarikan ke RS

Ia pun memastikan akan melakukan tracing kepada 73 warga ber-KTP Surabaya.

Hal itu dilakukan untuk memastikan kondisi mereka sehat serta untuk mengantisipasi bila yang bersangkutan terpapar Covid-19.

"73 kami tracing, karena enggak tahu kondisi kesehatannya gimana," ujar Febri.

Antrean pengendara motor terjadi di akses keluar Jembatan Suramadu, Minggu (06/06) akibat penyekatan dan tes antigen acak di lokasi itu.ANTARA FOTO Antrean pengendara motor terjadi di akses keluar Jembatan Suramadu, Minggu (06/06) akibat penyekatan dan tes antigen acak di lokasi itu.

Sayangkan sikap warga yang kabur

Dengan adanya temuan tersebut, pihaknya menyayangkan sikap warga yang memilih kabur saat dilakukan tes antigen.

Padahal, kata Febri, tes antigen dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya warga yang terpapar Covid-19.

Sebab, kasus Covid-19 di Bangkalan, Jawa Timur, mengalami lonjakan kasus usai libur panjang Lebaran.

Baca juga: Covid-19 Varian India Ditemukan di Pos Penyekatan Suramadu, Ini yang Dilakukan Wali Kota Surabaya

Penyekatan dan tes antigen dilakukan agar lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan tidak menyebar ke Surabaya.

"Ini kan cukup beresiko. Karena kita enggak tahu kondisi yang bersangkutan itu bagaimana," ucap Febri.

Karena itu, saat ini Satpol PP Kota Surabaya telah mengirimkan surat permohonan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, agar menolak pengajuan izin pembuatan KTP baru bagi ke 73 warga Kota Surabaya yang menghilang dan meninggalkan identitasnya di pos penyekatan Suramadu.

"Seandainya 73 warga ini minta surat kehilangan KTP untuk dicetakkan KTP lagi, maka tidak dilayani," ujar Febri.

Baca juga: Pemotor Menumpuk di Jembatan Suramadu, Polisi: Mereka Takut Tes Antigen, Memilih Putar Balik

Sedangkan bagi pemilik 504 KTP warga luar kota, Febri menegaskan sudah bersurat kepada Dispendukcapil di masing-masing wilayah agar menerapkan hal serupa.

"Kalau warga luar kota juga sama. Dari Dispendukcapil Surabaya sudah bersurat kepada Dispenduk setempat. Kalau mencetak KTP ditahan (tidak dilayani), Soalnya KTP-nya ada di Satpol PP (Surabaya)," kata Febri.

Febri menegaskan, jika ingin mengambil KTP tersebut, 577 warga itu harus menjalani tes swab terlebih dulu untuk memastikan kondisi mereka sehat dan negatif Covid-19.

"Kalau mau diambil, ya diswab Pemkot dulu," ucap Febri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com