Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Pil Trihexyphenidyl di Perumahan Kota Tasikmalaya Produksi 200.000 Butir dalam 4 Hari

Kompas.com - 12/06/2021, 19:17 WIB
Irwan Nugraha,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pabrik narkoba jenis obat keras pil Y atau Trihexyphenidyl di rumah kontrakan Perumahan Bumi Resik Indah, Cipedes, Kota Tasikmalaya, mampu memproduksi 200.000 butir dalam kurun waktu empat hari.

Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dan kepolisian telah menggerebek lokasi dan mengamankan lima orang tersangka yang terlibat dalam produksi.

Para tersangka tersebut yakni pemilik berinisial Y, warga Perum Nirwana, Purbaratu, Kota Tasikmalaya. Kemudian, empat orang peracik.

"Hari ini BNN RI dan Kepolisian mengamankan lima tersangka atas nama Y selaku pemilik dan operator, dan empat lainnya sebagai kurir dan peracik serta satu orang lagi dalam pencarian," jelas Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan, di lokasi kejadian, Sabtu (12/6/2021).

Baca juga: Diduga Jadi Pabrik Narkoba, Rumah Kontrakan di Perumahan Kota Tasikmalaya Digerebek BNN

Dalam penggerebekannya, petugas mengamankan 700.000 butir pil siap jual, bahan-bahan trihexyphenidyl, alkohol 70 persen, laktosa dan perekat serta mesin pencetak obat terlarang.

Selama ini, hasil produksi pil sejenis koplo dari pabrik ini dipasarkan ke Jakarta, Surabaya, Bandung dengan jasa ekspedisi darat.

"Ini pabrik rumahan, kita periksa para tersangka dan kasusnya masih dikembangkan. Ini hasil pengintaian selama dua minggu oleh BNN RI dan masih dikembangkan ke tersangka lainnya," tambah dia.

Baca juga: Minta Kepala Daerah Jujur soal Kondisi Covid-19, Puan: Jangan Sudah Terlambat Baru Lapor Pemerintah Pusat

 

Ilustrasi uang kertas.(AFP)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi uang kertas.(AFP)
Omzet Rp 12 juta per dus

Doni menambahkan, sesuai pengakuan tersangka, pil ini memiliki omzet mencapai Rp 12 juta per dus atau jika dijual eceran 3 butir dihargai Rp 10.000.

Pabrik narkoba rumahan ini telah berjalan selama 1,5 tahun di lokasi penggerebekan dengan omzet miliaran secara keseluruhan.

"Di Tasikmalaya ada dua lokasi TKP penangakapan, satu di sini (Perumahan Bumi Resik Indah) sebagai pusat pabrik dan satu lagi Perumahan Nirwana Bebedahan sebagai rumah pelaku saja. Di sini digunakan untuk produksi. Di perum satu lagi kita amankan juga barang bukti lainnya," ujar dia.

Baca juga: Viral, Video Penolakan Pemakaman Mantan Danramil yang Positif Covid-19 di Gunungkidul, Ini Penjelasan Polisi

Reaksi obat terlarang ini bisa membuat pemakainya teler sampai 3 hari.

Karena kandungannya didominasi oleh trihexyphenidyl dan alkohol.

"Para tersangka dijerat UU Kesehatan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," pungkasnya.

Baca juga: Bapak dan Anak Meninggal Hampir Bersamaan, Bermula Kaget Saat Sang Ayah Tenggelam

 

Foto-foto tersangka dan rumah kontrakan di Perumahan Bumi Resik Indah, Cipedes Kota Tasikmalaya yang dijadikan pabrik narkoba jenis Pil Y golongan IV Psikotropika diamankan BNN RI dan Kepolisian, Sabtu (12/6/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Foto-foto tersangka dan rumah kontrakan di Perumahan Bumi Resik Indah, Cipedes Kota Tasikmalaya yang dijadikan pabrik narkoba jenis Pil Y golongan IV Psikotropika diamankan BNN RI dan Kepolisian, Sabtu (12/6/2021).
Diberitakan, sebuah rumah kontrakan di Perumahan Bumi Resik Indah Blok A Nomor 3 dan 5 Jalan Kantor Pertanahan Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, digerebek petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) RI

Rumah kontrakan itu diduga menjadi pabrik narkoba yang memproduksi jenis pil Y atau Trihexyphenidyl, golongan IV Narkotika, pada Sabtu (12/6/2021).

Pil Y sendiri obat terlarang pil koplo jenis baru jika dikonsumsi akan menimbulkan teler selama 3 hari pemakainya dan sejatinya pil ini dipakai untuk penenang pasien gangguan jiwa.

Penggerebakan ini menjadi rentetan historis produksi narkoba di Tasikmalaya.

Sebelumnya, BNN RI menggerebek sebuah pabrik sumpit rumahan di Kampung/Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, yang dijadikan pabrik jutaan pil PCC jenis Zenith dan pil Carnophen pada Selasa (26/11/2019) lalu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com