Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Raika Makassar Bubarkan Kerumunan Driver Ojol Saat Antre BTS Meal McD

Kompas.com - 09/06/2021, 20:38 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Satuan Tugas Pengurai Kerumunan (Satgas Raika) membubarkan kerumunan driver ojek online (ojol) saat menunggu pesanan promo BTS Meal di gerai McDonald’s Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (9/6/2021).

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Makassar Firman Pagarra mengatakan, tim Satgas Raika mendapatkan informasi adanya kerumunan di gerai McD, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan AP Pettarani.

 

“Tim Satgas Raika datang lalu mengurai kerumunan dan ingatkan protokol kesehatan," kata Firman kepada wartawan, Rabu.

Baca juga: Pesanan BTS Meal Membludak, Layanan McDonalds di GoFood Ditutup Sementara

Firman meminta para pemilik usaha tidak mengabaikan protokol kesehatan hanya demi meraup keuntungan semata.

“Peluncuran promo BTS ini tidak melihat dampak yang ditimbulkan dengan terjadinya kerumunan,” tuturnya.

Sementara itu, Master Makassar Recover Panakkukang, Andi Pangerang Nur mengatakan, promo BTS yang diluncurkan McD mengakibatkan kerumunan para ojol.

“Jadi setelah ada laporan, kami langsung terjunkan Satgas Raika kecamatan untuk memberikan teguran kepada manajemen McD,” katanya.

Andi Pangerang mengungkapkan, jika hasil dari koordinasi Pemerintah Kota Makassar dengan manajemen McD disepakati tidak melayani pemesanan lewat aplikasi.

“Untuk sementara kita memberikan teguran lisan, karena setelah kami memberikan penertiban pihak manajemen dan ojol ikut melaksanakan prosedur protokol kesehatan. Tetapi tidak menutup, kemungkinan jika itu (kerumunan) terjadi lagi, pasti akan sanksi lebih intens yang kami lakukan,” tegasnya.

Baca juga: Kisah Driver Ojol Yogya Antre BTS Meal McDonalds: Waktu Habis Hanya untuk Satu Pesanan

Sementara itu, salah seorang ojol, Ridwan yang telah berjam-jam mengantre di gerai McD Jalan AP Pettarani, Makassar, ini merasa rugi dengan promo BTS Meal.

Sebab, dirinya telah lama mengantre panas-panasan hanya untuk menunggu satu pesanan konsumen.

“Kami ojol mau apa, jika konsumen tidak melakukan cancel sendiri pesanannya. Kami ojol malah senang kalau pesanan batal, karena sudah berjam-jam kami menunggu antrean panjang ini,” singkatnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bobol Dana Nasabah Rp 8,5 Miliar, Eks Pejabat Bank Himbara Dituntut 10 Tahun Penjara

Bobol Dana Nasabah Rp 8,5 Miliar, Eks Pejabat Bank Himbara Dituntut 10 Tahun Penjara

Regional
Kecewa Pelantikan Lurah, Ketua RT dan RW di Bima Segel Kelurahan

Kecewa Pelantikan Lurah, Ketua RT dan RW di Bima Segel Kelurahan

Regional
Massa Desak Wali Kota Siantar Selesaikan Konflik Petani dengan PTPN III

Massa Desak Wali Kota Siantar Selesaikan Konflik Petani dengan PTPN III

Regional
Truk Pengangkut Batu Bara Terguling di Tol Balikpapan-Samarinda, Muatannya Berserakan di Jalanan

Truk Pengangkut Batu Bara Terguling di Tol Balikpapan-Samarinda, Muatannya Berserakan di Jalanan

Regional
Pembunuh Pasutri di Kubu Raya Ditangkap, Ternyata Residivis dan Tetangga Korban

Pembunuh Pasutri di Kubu Raya Ditangkap, Ternyata Residivis dan Tetangga Korban

Regional
Jatim Borong 4 Penghargaan Peternakan, Khofifah: Semoga Peternakan Jatim Makin unggul

Jatim Borong 4 Penghargaan Peternakan, Khofifah: Semoga Peternakan Jatim Makin unggul

Regional
Bocah di Lombok Tengah Meninggal Usai Digigit Anjing Liar

Bocah di Lombok Tengah Meninggal Usai Digigit Anjing Liar

Regional
'45 Karyawan Bakal Nganggur Jika TikTok Tidak Boleh Jualan”

"45 Karyawan Bakal Nganggur Jika TikTok Tidak Boleh Jualan”

Regional
Kebakaran Hanguskan 10 Rumah di Ambon

Kebakaran Hanguskan 10 Rumah di Ambon

Regional
Vonis 7 Terdakwa Korupsi RSUD Pasaman Barat di Bawah Tuntutan, Jaksa Ajukan Kasasi

Vonis 7 Terdakwa Korupsi RSUD Pasaman Barat di Bawah Tuntutan, Jaksa Ajukan Kasasi

Regional
Detik-detik Ekskavator Terguling Saat Evakuasi Korban Hilang di Embung, Videonya Viral

Detik-detik Ekskavator Terguling Saat Evakuasi Korban Hilang di Embung, Videonya Viral

Regional
Mahasiswa di Batam Tewas Tenggelam Saat Uji Coba Kapal Tanpa Awak Buatannya

Mahasiswa di Batam Tewas Tenggelam Saat Uji Coba Kapal Tanpa Awak Buatannya

Regional
TikTok Shop Dilarang, Warga Batam Kecewa: Ga Ada Lagi Gratis Ongkir

TikTok Shop Dilarang, Warga Batam Kecewa: Ga Ada Lagi Gratis Ongkir

Regional
12 Tradisi Maulid Nabi di Indonesia, dari Sekaten hingga Mengayun Bayi

12 Tradisi Maulid Nabi di Indonesia, dari Sekaten hingga Mengayun Bayi

Regional
Pekerja Migran Dipulangkan dalam Kondisi Lumpuh dari Arab Saudi, Polda NTB Selidiki

Pekerja Migran Dipulangkan dalam Kondisi Lumpuh dari Arab Saudi, Polda NTB Selidiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com