Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terekam Kamera, Pemangsa Ternak Warga di Dekat Alas Purwo Ternyata Anjing Liar

Kompas.com - 09/06/2021, 14:12 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Pemangsa lima ekor kambing milik warga di Dusun Persen, Kecamatan Tegaldlimo, Bayuwangi, Jawa Timur, ternyata anjing liar.

Hal itu diketahui dari kamera trap atau jebakan yang dipasang pihak Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) di sekitar lokasi kandang kambing yang mati.

Dalam kamera yang dipasang TNAP itu menangkap dua ekor anjing liar kampung mendekati kambing.

"Sementara yang tertangkap kamera anjing liar," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I TN Alas Purwo Probo Wresni Aji, Selasa (8/6/2021).

Baca juga: Sopir Taksi Online Wanita yang Ditemukan Tewas di Gunung Salak Ternyata Antar Penumpang dari Medan ke Aceh Secara Offline

Namun, untuk memastikan pemangsa kambing milik warga itu. Pihak TNAP akan tetap memasang kamera trap selama dua pekan ke depan.

Sebab, warga masih khawatir jika yang memangsa ternak mereka adalah macan tutul atau anjing hutan.

"Kita akan pasang lagi untuk dua pekan ke depan," ungkapnya.

Baca juga: Membongkar Praktik Pinjol yang Menjerat Guru Honorer di Semarang, Pinjam Rp 3,7 Juta, Membengkak Jadi Rp 206 Juta

Kata Aji, anjing kampung yang terekam kamera tersebut bukan anjing hutan yang ada di TNPP.

Sebab, lanjutnya, kecil kemungkinan anjing hutan menyerang kandang warga karena mangsa mereka di hutan masih ada.

"Babi masih banyak, rantai makanan masih bagus," ujarnya.

Baca juga: Pemangsa Ternak Warga di Dekat Alas Purwo Bukan Macan dan Anjing Hutan, tapi...

Diketahui lima ekor kambing mati tersebut milik Yusuf (48).

Kambing-kambing itu mati dengan kondisi bekas gigitan di leher dan satu ekor di makan jeroannya.

Selain itu, di lokasi kejadian didapati bekas telapak kaki hewan di luar kandang.

"Diperkirakan hewan ternak kambing tersebut dimangsa binatang buas melihat lokasi rumah korban berada di pinggir hutan bakau," kata Kapolsek Tegaldlimo AKP Bambang Suprapto saat dihubungi, Senin (31/5/2021).

Baca juga: Akhir Perjalanan Bharatu HSR, Oknum Polisi yang Diduga Terlibat Penjambretan di Beberapa Lokasi

Kepada polisi, Yusuf mengatakan bahwa dia sudah tiga kali mengalami hal serupa di kandang yang sama dama dua bulan terakhir.

Kejadian sebelumnya hanya satu ekor ternaknya yang dimangsa. Kemudian hari berikutnya dua ekor ternak.

"Namun kejadian terakhir ini langsung 5 ekor kambing dalam keadaan mati dan semua kondisi bunting," ungkapnya.

Baca juga: Anggota TNI dan Istri Ditembak OTK di Lampung, Begini Awal Kejadiannya

Kata Bambang, Yusuf mengetahui kambing miliknya mati setelah pulang dari melaut sekitar pukul 10.00 WIB.

Sebelum pergi melaut, pukul 01.00 WIB Yusuf sempat memeriksa kandang kambing dan memberi makan kambingnya.

Atas kejadian itu, Yusuf mengalami kerugian Rp 5 juta.

Baca juga: Kisah Tragis Seorang Istri Tewas Dibunuh Suami dengan Cara Ditenggelamkan ke Sungai, Berawal dari Cemburu

 

(Penulis : Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com