YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan anggaran pembiayaan rumah subsidi tahun depan bertambah, walaupun masih dalam keadaan pandemi Covid-19.
"Tahun ini ada Rp 19 triliun, tahun depan jadi Rp 28 triliun. Lebih banyak lagi rumah subsidi," katanya saat ditemui di sela-sela pameran lukisan bertajuk AKARA, di gedung DPD PDIP DIY, Jalan Tentara Rakyat Mataram No.47, Bumijo, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Sabtu (5/6/2021).
Dia menambahkan anggaran untuk perumahan subsidi itu sudah dialokasikan tetapi masih terikat di bendahara negara.
Lebih lanjut Basuki menjelaskan, perumahan subsidi ada dua pertama adalah penyediaan kedua adalah pembiayaan.
Untuk pembiayaan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) berada di Pekerjaan Umum (PU).
"Itu bukan mengajukan tetapi sudah dialokasikan tetapi itu di-bound di bendahara negara. Perumahan itu ada dua, satu penyediaan, dua pembiayaan. Untuk pembiayaan ada di dipa PU yang saya usulkan contoh untuk bikin rusun, memperbaiki rumah tidak layak huni," jelasnya.
Sedangkan untuk pembiayaan rumah subsidi DIPA berada di Kementerian Keuangan.
Baca juga: Mau Beli Rumah? Ini Daftar Harga Rumah Subsidi 2021
Basuki memastikan, anggaran yang telah dialokasikan untuk tahun depan akan bertambah walaupun kondisi pandemi Covid-19 belum jelas akan berakhir kapan.
"Iya, itu sudah dialokasikan jadi kelihatannya penyedian agak turun tetapi di pembiayaan dibesarkan," kata dia.
Disinggung terkait berapa jumlah rumah subsidi di Yogyakarta, ia tidak menyebut jumlah secara pasti. Namun, jumlah rumah subsidi tergantung permintaan masyarakat.
"Ada (di Yogyakarta) tergantung bank pelaksanaannya, tergantung permintaan konsumen," ujarnya.
Sedangkan permasalahan harga tanah yang semakin mahal tiap tahunnya, ia menuturkan bahwa terkait tanah tergantung developer yang menyediakan.
"Itu kan tergantung developer dia yang menyediakan kita subsidi harganya seratus sekian jutaan," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.