Sementara itu, akibat pandemi Covid-19 yang melanda Kota Pahlawan, kata Elizabeth, 73 persen responden mengalami penurunan pendapatan.
Dari jumlah itu, 70 persen warga mengalami penurunan pendapatan lebih dari 25 persen, bahkan hampir 30 persen warga mengalami pendapatannya turun hingga 50-75 persen dibanding sebelum pandemi Covid-19.
"Kondisi ini menjadi indikasi urgensi pada pemulihan ekonomi Surabaya di masa pandemi. Rekomendasi kami atas permasalahan ini adalah pemberian bantuan, khususnya bantuan tunai langsung dan optimalisasi validitas data penerima bantuan atau korban terdampak pandemi menjadi faktor penting," kata dia.
Baca juga: Soal Wajah Surabaya di Masa Depan, Eri: Tidak Ada Lagi Warga yang Tidak Bisa Bekerja
Selain itu, sebanyak 34 persen warga merasa lapangan kerja yang tersedia sangat kurang. Kondisi ini disebabkan, selain faktor pandemi Covid-19, juga karena ketidakseimbangan antara supply dan demand lapangan pekerjaan.
Untuk penyediaan lapangan kerja ini, rekomendasi yang diberikan adalah pemberian kemudahan perizinan investasi untuk menarik investor lokal maupun asing berinvestasi, terutama pada proyek padat karya.
Kemudian, implementasi proyek pemerintah padat karya yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
Terkait masalah pendidikan, Achmad Zanwar A yang juga ikut terlibat dalam penelitian mengatakan, saat ini masih terjadi perdebatan di masyarakat terkait pembukaan sekolah.
Sebanyak 51 persen warga sekolah tetap ditutup dan 49 persen ingin sekolah dibuka. Kondisi ini berbeda dengan tempat ibadah, yang 82 persen warga ingin tempat ibadah dibuka dan 18 persen ditutup.
"Selama pandemi, sekolah dilakukan secara online. Namun, cara ini menimbulkan masalah, karena 39 persen siswa tidak memiliki laptop atau komputer pribadi, mereka tentunya mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses belajar online," kata dia.
Akibatnya, pembelajaran secara online menjadi kurang efektif dan tidak dapat dirasakan oleh semua siswa.
"Kebijakan pembukaan kembali sekolah secara fisik harus dibarengi dengan sosialisasi yang baik, masyarakat terbelah seimbang antara mendukung sekolah dibuka versus tetap online " ujar Zanwar.
Baca juga: Teka-teki Kilatan Cahaya dan Suara Dentuman, Terekam Kamera Pengamat di Atas Gunung Raung