Dua faktor penting, yaitu pelayanan publik dan transparansi kebijakan, menjadi dua hal yang diharapkan untuk terus diutamakan.
"Selain itu, konsistensi menjalankan sosialisasi terkait penerapan sistem online yang telah diterapkan diharapkan dapat ditingkatkan," kata Irviene.
Terkait infrastruktur jalan, Didik Prasetiyono, peneliti yang juga mahasiswa magister manajemen, menjelaskan, 93 persen warga setuju bahwa jalanan dan jalur pedestrian di Kota Surabaya sudah bagus.
Begitu pula dengan akses ke tempat tinggal, 91 persen populasi merasa puas atas fasilitas kemajuan infratruktur jalan.
Baca juga: Perempuan Ini Mengaku Temukan Bayi yang Dikerubuti Semut, Ternyata Anaknya Sendiri
Sedangkan terkait masalah banjir, lanjut Didik, 87 persen warga pernah merasakan situasi banjir saat hujan.
Hal yang unik adalah, meski mengalami banjir, 53 persen warga menganggap banjir hal yang biasa dan masih dalam tatanan wajar.
Sedangkan 42 persen warga tidak mempersoalkan masalah banjir tersebut.
"Soal banjir, kecepatan surutnya genangan menjadi alat ukur toleransi terhadap persepsi bahwa banjir masih wajar, hanya ada 5 persen yang merasa banjir sangat parah saat musim hujan hingga marah mengesalkan hati," kata Didik.
Oleh karena itu, rekomendasi terhadap isu banjir ini adalah kebijakan kota tentang pengaturan drainase yang terintegrasi dan pembangunan rumah pompa di daerah rawan banjir.
"Kami sertakan juga peta lokasi kecamatan mana saja yang harus dilakukan treatment segera," ujar Didik.
Baca juga: Polemik Nagita Slavina Jadi Ikon PON Papua, Ini Penjelasan PB PON