YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Merapi masih menunjukkan aktivitas vulkaniknya selama satu pekan terakhir.
Berdasarkan catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), sejak 28 Mei 2021 hingga 3 Juni 2021, gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu tujuh kali mengeluarkan awan panas guguran.
Awan panas terjauh meluncur sejauh 2.000 meter ke arah barat daya.
Baca juga: Minggu Siang, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran dengan Jarak Luncur 3 KM
Selain itu, selama periode itu Gunung Merapi mengeluarkan 44 kali guguran lava. Terjauh, lava itu menluncur hingga 2.000 meter ke barat daya dan 600 meter ke tenggara.
Kini, volume kubah lava Merapi di sektor barat daya sebesar 1.325.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 11.600 meter kubik per hari.
BPPTKG menyatakan, aktivitas Gunung Merapi masih tinggi berupa erupsi efusif.
Gunung Merapi juga dinyatakan masih berstatus siaga. Keadaan itu belum berubah sejak November 2020.
Baca juga: Heboh Kilatan Cahaya di Gunung Merapi, Sempat Terekam CCTV, Petugas Tak Dengar Suara
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dan pada sektor tenggara yaitu Sungai Gendol sejauh 3 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.