Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Seni Tato yang Hampir Punah di Mentawai, dari Motif Mata Jaring hingga Tumbuhan Berduri

Kompas.com - 03/06/2021, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

Terdengar suara berirama tak..tak..tak..

Teu Jorik sesekali meringis saat jarum tato itu merajah kulitnya meninggalkan jejak hitam kemerahan tetapi tidak berdarah.

Penonton saling menanggapi. Seorang perempuan tua mengatakan saat dia ditato dulu dia sampai menangis.

"Itu tak mabesik (tidak sakit)," kata seorang laki-laki tua yang memperhatikan proses penatoan Teu Jorik. Yang lain mengangguk setuju.

Lelaki itu Teu Saliona Sapokak, 60 tahun, seorang sikerei. Ia memiliki tato Mentawai yang lengkap. Mulai dari lehernya hingga kaki.

Baca juga: Mengenal Kelemben, Bolu Kering Khas Banyuwangi yang Banyak Tersaji Saat Hari Raya Idul Fitri

Tato dadanya seperti garis yang melengkung yang mengikuti poros dada dan ditengahnya ada tato motif daun alepet, daun yang sering digunakan untuk tanaman obat.

Hanya seorang sikerei yang memakai motif daun di dada.

Di bahunya ada motif kulit langsat yang terkembang seperti bintang, di lengannya ada motif duri manau. Pahanya juga memiliki tato garis-garis yang melintang. Kedua kakinya ada motif pagar dan motif duri manau seperti motif tato di kaki Teu Jorik.

Teu Saliona mengatakan mulai ditato saat muda, ketika akan menjadi sikerei di hulu Saibi, kampung lamanya. Pembuatan tatonya dilakukan selama satu minggu.

Baca juga: Mengenal Masjid Cheng Ho Jember, Wadah Muslim Tionghoa Belajar Agama

"Dulu ditato sangat sakit sekali, jarum tatonya dari kawat yang diruncingkan, ada juga yang dari duri pohon jeruk, pewarnanya dari arang dan air tebu," kata Teu Saliona.

Kulitnya saat ditato itu berdarah dan bengkak dan terkelupas. Usai ditato ia berendam di sungai, malamnya demam. Setelah agak sembuh, dua hari kemudian ditato lagi bagian tubuhnya yang lain sampai tatonya lengkap.

"Dulu rambut saya panjang, dan memakai tiktik (tato) membuat kami terlihat indah," kata Teu Saliona.

Baca juga: Mengenal Malam Selikuran, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Turunnya Lailatul Qadar

Pelarangan tato

Teu Saliona Sapokak, 60 tahun, adalah seorang sikerei?ahli pengobatan tradisional Mentawai dan tokoh yang memimpin ritual adat.Febrianti Teu Saliona Sapokak, 60 tahun, adalah seorang sikerei?ahli pengobatan tradisional Mentawai dan tokoh yang memimpin ritual adat.
Desa Simatalu di Pulau Siberut bagian barat menjadi kampung tato terakhir di Kepulauan Mentawai. Di sebagian Pulau Siberut, tato sudah sangat jarang terlihat. Hanya ada pada beberapa orang yang tua.

Di tiga pulau lainnya, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, Pulau Pagai Selatan, tato sudah lama hilang.

Pelarangan tradisi tato di Mentawai gencar dilakukan zending Protestan era Kolonial Belanda. Kemudian lebih masif ketika Indonesia merdeka.

Baca juga: Mengenal Dieng, Dataran Tinggi Vulkanis dengan Sensasi Magis, Miliki Kawah Sileri hingga Telaga Warna

Sejak 1954, pemerintah Indonesia melarang Arat Sabulungan—agama lokal yang dianut orang Mentawai. Mereka diminta memilih agama yang diakui pemerintah.

Budaya Mentawai seperti merajah tubuh, meruncing gigi, pengobatan dengan sikerei, dan ritual adat lainnya juga ikut dilarang karena dianggap bagian dari Arat Sabulungan.

Teu Saliona mengatakan pelarangan tato juga terjadi di Simatalu. Polisi datang ke kampung-kampung mereka, membakar semua peralatan sikerei, membuangnya ke sungai, menangkap orang-orang yang punya tato dan juga sipatitinya (juru tato).

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Batu Kecubung Ketapang, Warna Biru Laut Lebih Mahal

"Yang punya tato ditangkap dan dibawa ke Muara Sikabaluan di Siberut Utara dan dihukum disuruh membangun rumah-rumah di sana selama satu bulan," kata Teu Salona mengenang.

Ia tidak sempat mendapat hukuman karena setelah dia ditato tidak ada polisi yang datang ke kampungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com