Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan PLN soal Pemadaman Listrik Massal di Kaltim

Kompas.com - 28/05/2021, 19:16 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Blackout atau pemadaman listrik yang terjadi di tujuh wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) disinyalir karena adanya gangguan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) antara Gardu Induk Tengkawang dan Gardu Induk Embalut, Kamis (27/5/2021).

Akibatnya, semua wilayah yang terhubung dalam jaringan interkoneksi Sistem Mahakam baik Kaltim dan Kalsel padam total.

"Itu hasil penyebab dari investigasi awal yang didapat dari teman-teman dibagian penyaluran. Bahwa disinyalir adanya gangguan SUTT Gardu Induk Tengkawang dan Embalut. Sehingga sistem pembangkit interkoneksi Kaltim dan Kalsel lepas," ungkap General Manager (GM) Unit Induk Wilayah (UIW) Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara), Saleh Siswanto dalam keterangan yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Listrik di Hampir Seluruh Wilayah Kaltim Padam, Tagar #KaltimBlackout Trending

Gardu Induk Tengkawang (Samarinda) dan Embalut (Kutai Kertanegara) merupakan 2 dari 16 gardu induk yang ada di Kaltim.

Keberadaanya untuk menurunkan SUTT 150.000 kilo Volt (kV) dari jaringan interkoneksi Sistem Mahakam ke 20 Kv dengan jumlah trafo sebanyak 33 buah kemudian diteruskan ke pelanggan.

Data 2018, jaringan kelistrikan Sistem Mahakam melayani 642.272 kepala keluarga di Kaltim yang tersebar di tujuh daerah meliputi Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Balikpapan, Samarinda, Kutai Kertanegara, Bontang, hingga Kutai Timur.

Sementara wilayah lainnya yang tidak termasuk Sistem Mahakam, terhubung dengan Sistem Melak dan Sistem Berau.

Baca juga: Listrik Sempat Padam, PLN Pastikan Kelistrikan Kalimantan Tengah dan Selatan Sudah Pulih

Sistem Mahakam juga terinterkonekasi dengan beberapa wilayah di Kalsel.

Dikutip dari laman website resmi PLN, jaringan interkonekasi Kaltim dan Kalsel terhubung sejak Mei 2018 setelah mengalirnya setrum melalui kabel 150 kV dari Gardu Induk PLTU Balikpapan di Kaltim ke Gardu Induk Tanjung di Kalsel.

Saleh menjelaskan, umumnya pembangkit listrik yang ada di Kaltim terbagi tiga tipe yakni berbahan dasar diesel atau BBM, gas dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Ketika sistem interkoneksi dalam masalah, seperti yang terjadi pada sistem Mahakam, pembangkit diesel dan gas lebih cepat merespons.

Namun, dua tipe pembangkit jenis ini, hanya bisa mengaliri 250 megawatt dari total beban interkoneksi 525 megawatt.

Baca juga: Sebagian Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah Sempat Padam, PLN Minta Maaf

"Sehingga kita menunggu kenormalan PLTU untuk masuk dalam sistem interkoneksi. Sifat PLTU itu butuh waktu sekitar enam sampai delapan jam untuk memanaskan kembali boiler sehingga bisa masuk interkoneksi untuk kembali normal," terang dia.

Karena itulah, butuh waktu berjam-jam untuk menunggu tiga unit PLTU masuk dalam sistem interkoneksi yakni PLTU Teluk Balikpapan berdaya 2x100 megawatt, PLTU Tanjung Batu 2x110 megawatt dan PLTU Bontang 2x30 megawatt.

Diketahui, sejak Kamis siang terjadi pemadaman total di tujuh wilayah di Kaltim. Pemadaman terjadi pukul sekitar 13.30 hingga 23.00 Wita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com