Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Begal Sadis Ini Melek Administrasi, Ada Target Mingguan dan Uang Operasional

Kompas.com - 28/05/2021, 17:15 WIB
Tri Purna Jaya,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Komplotan begal beranggotakan lima orang yang ditangkap anggota Satreskrim Polresta Bandar Lampung pada 25 Mei 2021 di Kecamatan Jabung, Lampung Timur, tergolong rapi administrasi.

Kelimanya yakni berinisial OA (22), NG (22), MH (22), EDN (19) yang merupakan eksekutor, dan DAR yang menjadi penadah sekaligus otak komplotan.

Otak komplotan memberikan uang operasional dan memiliki target mingguan.

Baca juga: Begal yang Menembak Warga di Lampung Akhirnya Tewas Diamuk Massa

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Resky Maulana mengungkapkan, komplotan tersebut termasuk pemain kelas kakap untuk tindak pidana pencurian dengan kekerasan atau pembegalan.

Baca juga: Begal Payudara Beraksi di Kemayoran, Dikejar Warga hingga Terjatuh dan Tertangkap

"Dari tahun 2020 hingga 2021, total seluruh TKP (tempat kejadian perkara) mencapai 50 di Bandar Lampung," kata Resky kepada wartawan, Jumat (28/5/2021).

Uang operasional

Kelompok asal Lampung Timur tersebut tergolong kelompok yang rapi dalam mengorganisasikan anggota kelompoknya.

"Ada uang operasional yang diberikan oleh penadahnya. Jadi mereka ini dapat order lalu diberikan uang operasional sebelum beraksi. Ada sejumlah bukti transfer yang kami dapati," kata Resky.

Resky mengatakan, kelompok ini termasuk sadis dan tidak segan melukai korbannya dengan senjata tajam maupun senjata api.

Hal itu terbukti dari sejumlah rekaman kamera CCTV dari setiap aksi mereka.

Salah satu pelaku, OK mengakui ada uang jalan (operasional) dari DAR (penadah) setiap kali mendapatkan order untuk beraksi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com