Peneliti Observatorium Bosscha, Yatny Yulianty mengatakan, fenomena GBT berlangsung karena matahari, bumi, dan bulan berada pada posisi sejajar.
Hal ini dikarenakan bulan bergerak mengelilingi bumi sesuai orbit (garis edar).
“Peristiwa gerhana bulan merupakan peristiwa yang sebetulnya bersiklus, berulang, karena ketiga benda tadi akan bergerak dalam satu keharmonisan," tutur dia.
Pada tahun ini, gerhana bulan akan terjadi dua kali, yakni Gerhana Bulan Total (GBT) pada 26 Mei 2021 dan Gerhana Bulan Sebagian (GBS) pada 19 November 2021.
Gerhana bulan ada tiga jenis. yakni gerhana bulan total, sebagian, dan penumbra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.