Selain itu, ada baiknya pemegang kebijakan lebih selektif dalam memperbaiki dan memelihara waduk dan sungai yang berada di bawah kendali mereka.
"Dibuat prioritas ini, supaya hasilnya juga maksimal. Mana dulu yang harus dikerjakan dan membutuhkan penanganan urgen ketimbang lainnya," ucap Hamdi.
Sebelumnya, Kepala Desa Gredek Muhammad Bahrul Ghofar menuturkan, para petani di desanya sempat binggung lantaran mereka tidak diperbolehkan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Sumengko mengambil air dari waduk setempat.
Baca juga: Berebut Jatah Air karena Pintu Air Waduk Sumengko Rusak, Petani di 2 Desa Bersitegang
Sebab air yang tersedia di waduk Sumengko hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sawah petani di desa itu saja.
Padahal pada tahun-tahun sebelumnya petani di Desa Gredek maupun yang ada di Desa Sumari biasa mengandalkan air dari waduk yang ada di Desa Sumengko tersebut.
Selain kerusakan pada pintu air, Bakorwil Bojonegoro juga menemukan tingkat sedimentasi di Waduk Sumengko melebihi ambang batas, sehingga mempengaruhi kapasitas penyimpanan air waduk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.