Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Trianto Jual Rumahnya di Banyuwangi Rp 750 Juta untuk Bantu Rakyat Palestina: Murni Kemanusiaan

Kompas.com - 18/05/2021, 12:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Trianto (47), warga asal Klaten, Jawa Tengah menjual rumahnya yang ada di Kabupaten Banyuwangi untuk membantu rakyat Pelastina.

Rumah tersebut beralamat di Puri Brawijaya Blok XE 4-8 Banyuwangi dan saat ini berfungsi sebagai guest house.

Rumah yang dibangun di lahan seluas 230 meter per segi tersebut memiliki fasilitas kolam renang dengan bangunan gaya arsitektur tradisional khas suku Using Banyuwangi.

Baca juga: Jual Rumah untuk Bantu Palestina, Trianto: Saya Tak Paham Politik, Murni Kemanusiaan

Triyanto adalah pegawai di Kantor Pajak. Ia pernah ditugaskan di Bali lalu ke Banyuwangi dan tinggal di rumah yang bernama Puri de Fanny selama beberapa tahun.

Pada tahun 2018, Triyanto pindah dinas ke Malang sehingga menjadikan rumah tinggalnya sebagai guest house.

"Sejak saya pindah ke Malang rumah itu disewakan untuk guest house. Kini saya dan keluarga sepakat untuk menjual rumah tersebut," kata pria kelahiran 15 Mei 1974.

Baca juga: Pria ini Jual Rumahnya Seharga Rp 750 Juta untuk Bantu Rakyat Palestina

Ditawar Rp 500 juta

Ilustrasi rumah. PIXABAY/PUBLIC DOMAIN PICTURES Ilustrasi rumah.
Triyanto menjual rumahnya seharga Rp 750 juta. Namun Triyanto tidak terlalu mematok harga harus terjual senilai angka tersebut.

Ia bercerita sudah dihubungi seorang pembeli yang menawar rumahnya seharga Rp 500 juta.

"Untuk menanyakan perihal rumah sudah banyak dan sudah ada yang menawar Rp 500 juta," kata dia.

Baca juga: Setelah Ambulans, Warga dan PNS Kota Padang Kirim Donasi Rp 100 Juta ke Palestina

Nantinya ketika rumah itu terjual setelah dipotong pajak penjualan tanah dan bangunan, fee mediator penjualan dan tanggungan saat pembangunan, 50 persen sisanya akan didonasikan untuk rakyat Palestina.

"Terus terang saya masih punya tanggungan hutang sekitar Rp 100 juta pada yang membangun rumah itu dulu. Setelah semua terlunasi separuh dari penjualan akan kami donasikan pada Palestina," jelas Triyanto.

"Rumah induknya sederhana dengan konsep rumah adat suku adat Osing di Kemiren. Ada teras, ruang tamu, meja makan, dan tempat tidur," kata dia.

Baca juga: Pria Pembuat Video TikTok Hina Palestina Terancam 6 Tahun Penjara

Alasan kemanusiaan

Mobil Ambulans bantuan dari Padang beroperasi di Palestina saat terjadi konflik dengan Israel,Foto: IST Mobil Ambulans bantuan dari Padang beroperasi di Palestina saat terjadi konflik dengan Israel,
Trianto mengatakan keputusannya untuk membantu rakyat Palestina dilakukannya murni karena kemanusiaan.

Trianto tergugah karena anak-anak dan warga sipil menjadi korban akibat konflik yang berkepanjangan.

Dia menegaskan bahwa yang dilakukan tidak ada hubungannya dengan politik.

Baca juga: Penampakan Ambulans Kota Padang di Palestina, Ini Kata Gubernur Sumbar

"Ini murni rasa kemanusiaan. Saya tak paham politik, zionis, dan lain-lain. Jadi kemanusian karena ada anak-anak menjadi korban konflik, saya kasihan," kata dia, saat dihubungi, Minggu (16/5/2021).

"Saya juga sudah koordinasi dengan ACT (aksi cepat tanggap) Malang, separuh dari nett hasil penjualan rumah akan didonasikan untuk Palestina," jelas bapak dua anak itu.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor : David Oliver Purba), Surya.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com