Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Warga agar Lolos Penyekatan di Puncak, Pura-Pura Pingsan hingga Ketinggalan Barang di Hotel

Kompas.com - 16/05/2021, 21:09 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Ribuan kendaraan dari arah Bogor menuju Cianjur disuruh putar balik di wilayah perbatasan, Seger Alam Puncak Pass, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (16/5/2021).

Penyekatan dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan di kawasan Puncak pada momen libur Lebaran.

Berdasarkan data polisi, seribuan lebih kendaraan disuruh putar balik di pos penyekatan Seger Alam dari pagi hingga petang.

Pemeriksaan ketat dan langkah tegas ditempuh petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, dinas perhubungan, termasuk personel dari Brimob Polda Jabar.

Setiap kendaraan dari arah Bogor digiring masuk ke rest area untuk diperiksa dokumen kelengkapannya, seperti KTP pengendara dan penumpang serta surat keterangan hasil rapid test antigen.

Baca juga: Polda Jatim: Mobilitas Masyarakat ke Malang Raya dan Surabaya Raya Jadi Perhatian Kami

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cianjur AKP Meilawaty mengatakan, polisi menemukan sejumlah akal-akalan pengendara agar diloloskan petugas di pos penyekatan.

"Ada yang pura-pura pingsan segala tadi. Setelah dicek ternyata tidak,” kata Meilawaty kepada Kompas.com di pos penyekatan Seger Alam, Minggu petang.

Ia menambahkan, ada juga seorang pengendara mengaku hendak mengambil barang yang ketinggalan di hotel. Lalu, ada pula pengendara yang pura-pura lupa membayar tagihan di restoran.

“Ya itu kan akal-akalan saja biar bisa lewat. Petugas sudah tahu mana yang memang alasannya logis atau yang dibuat-buat,” ujar Meilawaty.

 

Karena itu, petugas tetap mengambil langkah tegas dengan memutar balik kendaraan mereka, terlebih kendaraan-kendaraan berpelat nomor luar daerah.

“Padahal, kebanyakan dari mereka cuma mau main atau wisata. Karena itu, langsung kita putar balik,” kata dia.

Baca juga: 3 Anggota KKB Pimpinan Lekagak Telenggen Menyerahkan Diri

Meilawaty menegaskan, kegiatan itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan di kawasan Puncak.

“Lagipula, objek-objek wisata juga sudah ditutup karena sudah melebihi batas kapasitas 50 persen jumlah pengunjung," ucap Meilawaty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com