Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tulisan Curhatan di Mercon Besar Sitaan dari 10 Pemuda di Blitar, Polisi: Dear Mantan...

Kompas.com - 15/05/2021, 13:08 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah mercon berukuran 13 cm dengan diameter 27,5 cm disita dari 10 pemuda di Blitar, Jawa Timur saat jelang hari raya Idul Fitri.

Mercon tersebut ditempeli tulisan curhatan dalam Bahasa Jawa.

Berikut bunyinya. "Dear mantan. Mugo-mugo luputmu lan luputku dilebur koyo mbledose mercon iki!!" (Dear mantan. Semoga kesalahanku dan kesalahanmu dilebur seperti meletusnya mercon ini!!).

Baca juga: Kalimat Jenaka pada Mercon Besar Sitaan Bikin Polisi Geli, Begini Bunyinya...

Curhatan tersebut sempat dikonfirmasi oleh polisi ke sekelompok pemuda apakah sekedar candaan atau serius.

"Katanya mereka, bercanda iya, serius juga iya. Katanya, 'siapa sih yang gak punya mantan (kekasih)," ujar Kepala Sitipol di Polres Blitar saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis sore (13/5/2021).

Bagian seriusnya, kata Budi adalah kata-kata berisi peleburan kesalahan yang itu juga identik dengan momen lebaran dimana biasanya masyarakat saling bertemu dan saling meminta maaf, melebur kesalahan.

Baca juga: Petani Belajar Racik Mercon dari YouTube, Kini Terancam 20 Tahun Penjara

Patungan untuk beli bubuk peledak

Ilustrasi petasan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi petasan.
Budi mengatakan, sepuluh pemilik ratusan mercon itu patungan uang untuk membeli bubuk peledak mercon, sumbu dan kertas.

Mereka lantas mengerjakan pembuatan mercon itu bersama-sama di rumah salah satu di antara mereka.

Para pemuda yang sebagian besar sudah berumah tangga itu berencana menyalakan ratusan mercon itu persis setelah shalat Idul Fitri.

Ratusan mercon itu dirangkai sedemikian rupa sehingga sekali sumbu disulut api akan terjadi letusan beruntun.

Baca juga: Simpan 208 Bungkus Bubuk dan 1.187 Selongsong Mercon, Warga Bondowoso Ditangkap Polisi

"Mercon dengan tempelan tulisan jenaka itu sedianya menjadi 'gong' atau meletus paling keras dan paling akhir," terang Budi.

Ia mengatakan polisi tidak memproses kasus hukum terhadap mereka. Para pembuat petasan hanya diminta untuk menandatangani pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan serupa dengan diketahui anggota kelurga serta parat desa setempat,

Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan penindakan tegas terkait kepemilikan mercon dan bubuk peledak mercon terutama diprioritaskan kepada peracik bubuk mercon dan penjualnya.

Ia mengatakan ada 800 mercon yang disita polisi selama pengamanan malam takbir dana shalat Idul Fitri 1442 H di Blitar.

Baca juga: Fakta-fakta Ledakan Mercon di Ponorogo, Terdengar hingga 7 Kilometer, 2 Peracik Tewas

Ribuan mercon tetap menyala

Walaupun polisi sudah melakukan pengamanan, masig banyak warga yang menyalakan petasan atau mercon selama lebaran.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di wilayah Kecamatan Kanigoro, misalnya, suara petasan hampir tidak henti-hentinya berbunyi sejak subuh hingga setelah pelaksanaan shalat Id, Kamis ini.

Sobekan kertas berserakan di banyak lokasi dimana mercon-mercon itu dinyalakan.

"Hiburan setahun sekali mas," ujar Basuki, warga Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro saat ditanya alasannya menghabiskan uang jutaan rupiah untuk mercon.*

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com