Menurut Firdaus, awal mula pemberian nama Kawasan Seribu Rumah Gadang ini adalah saat Meutia Farida Hatta Swasono, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada masa itu, berkunjung ke kawasan ini pada tahun 2008.
Meutia memberikan julukan Solok Selatan sebagai Nagari Saribu Rumah Gadang karena masih banyaknya rumah gadang di sana.
Pada tahun 2019, pemerintah pusat menyediakan dana senilai Rp 110 miliar untuk melakukan revitalisasi dan rehabilitasi total di semua Kawasan Seribu Rumah Gadang.
Pencanangannya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 9 Februari 2018.
Perbaikan rumah gadang yang merupakan rumah adat khas Minang tersebut merupakan tindak lanjut pencanangan oleh Presiden Joko Widodo saat Puncak Peringatan Hari Pers Nasional di Kota Padang pada Februari tahun 2018 lalu.
Firdaus mengatakan penataan kawasan pusaka SRG intinya adalah pemugaran rumah gadang dengan melibatkan tukang-tukang tuo yang memiliki keahlian dalam membangun serta membuat ornamen bangunan, seperti ukir-ukiran.
Keahlian ini perlu terus dipelihara, sehingga kegiatan pemugaran ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi masyarakat setempat dalam memelihara tradisi dan keahlian yang unik ini.
Kementerian PUPR sendiri melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat, Ditjen Cipta Karya sudah memprogramkan revitalisasi kawasan tersebut.
Dalam masterplan Kawasan SRG akan dilakukan pemugaran 33 rumah gadang, penataan lansekap kawasan, dan pembangunan Menara Songket sebagai landmark dan pembanngunan fasilitas-fasilitas untuk wisatawan.
Kawasan SRG dengan luas 26,3 hektar memiliki aset budaya luar biasa, terdiri dari ratusan benda cagar budaya yakni Rumah Gadang, Masjid, Surau dan Makam posisinya berkelompok dimana sebagian di antaranya sudah berumur ratusan tahun.
Dari total rencana 33 Rumah Gadang yang akan dipugar, sejak 2019 hingga saat ini, 28 Rumah Gadang tengah dikerjakan. Pekerjaan revitalisasi ini selesai pada akhir tahun 2020 dengan anggaran APBN TA 2019-2020 sebesar Rp 69,7 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.