Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Ledakan Petasan di Kebumen, Diduga Peracik Merokok, Korban Bertambah

Kompas.com - 14/05/2021, 17:26 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Insiden ledakan petasan terjadi di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah.

Peristiwa yang berlangsung pada Rabu (12/5/2021) sore ini mengakibatkan sejumlah orang tewas dan mengalami luka.

Kepala Kepolisian Resor Kebumen AKBP Piter Yanottama menjelaskan, berdasar pemeriksaan saksi, ledakan tersebut diduga disebabkan oleh beberapa orang merokok saat meracik petasan.

"Hasil pemeriksaan saksi, dari tujuh orang yang meracik petasan itu, waktu memasukkan bubuk petasan ke selongsong, separuhnya sambil merokok," tuturnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/5/2021).

Baca juga: Korban Tewas Ledakan di Kebumen Diduga Meracik Petasan Sambil Merokok

Piter menyampaikan, pihaknya terus mendalami kasus ledakan petasan ini.

Untuk membantu penyelidikan, tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Tengah mulai bergerak.

Saat melakukan olah tempat kejadian perkaran (TKP), pihak kepolisian menemukan proyektil petasan terlempar hingga jarak 12 meter. Ini diduga disebabkan oleh dahsyatnya ledakan.

"Bubuk petasan yang meledak diperkirakan sekitar 2-3 kilogram, tapi untuk jumlah pastinya masih kami dalami. Cuma kami menemukan selongsong petasan yang belum terisi saja sekitar 400 buah di dalam karung, ukurannya juga agak besar," ucapnya.

Baca juga: Bertambah, Total Korban Meninggal Tragedi Ledakan Petasan Jadi 4 Orang

 

Korban bertambah

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Sebelumnya, ledakan petasan ini membuat tiga peraciknya tewas. Mereka adalah Taufik Hidayat (27), Rizky Efendi (21), Rio Dwi Pangestu (22).

Pada Kamis (13/5/2021), korban ledakan petasan bertambah.

Setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Prembun, Sugiyanto (23) mengembuskan napas terakhirnya. Sugiyanto meninggal pukul 07.55 WIB.

Baca juga: Detik-detik Ledakan Petasan yang Tewaskan 3 Orang, Tubuh Bergelimpangan, Wajah Korban Tak Bisa Dikenali

"Korban meninggal hari ini bertambah satu lagi, jadi totalnya ada empat korban meninggal,” terang Piter.

Sedangkan untuk korban luka, sebanyak tiga orang telah diperbolehkan pulang.

Sementara satu korban lainnya telah melewati masa kritis dan kondisinya dinilai cukup baik.

"Tinggal satu yang masih di rumah sakit, semuanya luka bakar, tapi yang sudah pulang ke rumah rata-rata luka ringan," ungkap Kapolres.

Baca juga: Kronologi Ledakan Petasan di Kebumen, 3 Orang Tewas, Rumah Peracik Rusak Parah

 

Petasan dibuat untuk memeriahkan Lebaran

Kapolres Kebumen, AKBP Piter Yanottama memimpin langsung olah TKP tragedi ledakan petasan yang merenggut empat nyawa di di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (12/5/2021) sore.Dok Humas Polres Kebumen Kapolres Kebumen, AKBP Piter Yanottama memimpin langsung olah TKP tragedi ledakan petasan yang merenggut empat nyawa di di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (12/5/2021) sore.

Kata ayah Taufik, Untung (55), petasan itu dibuat oleh putranya bersama pemuda setempat.

Petasan itu dirakit untuk memeriahkan Lebaran.

Baca juga: Sederet Kisah Petasan Membawa Petaka Jelang Lebaran, 6 Tewas

Saat menemukan para korban, Untung melihat tubuh-tubuh bergelimpangan. Salah satunya adalah anaknya.

"Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya," ucapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi | Editor: Abba Gabrillin, Robertus Belarminus)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com