Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo Bantu Arif, Bocah yang Alami Hidrosefalus dan Ditinggalkan Kedua Orangtuanya

Kompas.com - 12/05/2021, 05:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Satu bulan sejak dilahirkan, Arif, seorang bocah asal Dusun Tanakera, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende NTT menderita hidrosefalus.

Yang memprihatinkan, setelah mengetahui kondisi itu, kedua orangtua justru meninggalkan Arif yang saat itu masih bayi.

Ayah dan ibunya kini tak pernah menampakkan batang hidung hingga Arif harus diasuh oleh kakeknya, Ahmad.

Pembaca Kompas.com dapat berpartisipasi dalam meringankan beban Arif yang mengalami hidrosefalus dengan cara berdonasi, klik di sini

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Ahmad bekerja sebagai buruh bangunan, istrinya stroke

Di usia senjanya, Kakek Ahmad harus menghidupi beberapa orang, termasuk istrinya, Arif serta adiknya.

Dia bekerja menjadi tukang bangunan agar Arif dan keluarganya bisa makan.

Istri Kakek Ahmad juga mengalami stroke, sehingga tidak bisa membantunya mencari nafkah.

Sebelum terserang stroke, istrinya sempat bekerja menenun kain dan dijual di Pasar Ende.

"Sekarang, saya sendiri yang bekerja menafkahi mereka ini. Istri tidak bisa buat apa-apa sekarang," katanya pilu.

Pembaca Kompas.com dapat berpartisipasi dalam meringankan beban Arif yang mengalami hidrosefalus dengan cara berdonasi, klik di sini

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Rawat Arif 7 tahun, butuh biaya

Kakek Ahmad telah mengasuh Arif sejak bocah itu masih bayi. Kini, Arif telah berusia 7 tahun.

Saat kepala Arif belum terlalu besar, dirinya sempat membawa Arif ke Jakarta bersama salah satu yayasan yang mengaku bisa memfasilitasi operasi kepala Arif.

Namun, operasi batal dilakukan karena ternyata membutuhkan banyak biaya.

"Dari sini katanya semua gratis. Sampai di Jakarta, ternyata butuh biaya untuk operasi. Makanya, saya minta mereka pulang lagi ke Ende. Kita ini dapat uang dari mana. Uang hasil kerja ini hanya bisa beli kebutuhan di dalam rumah," ungkap kakek Ahmad.

"Sejak itu sampai sekarang, kepalanya Arif terus membesar. Kami sudah tidak bawa ke dokter lagi. Itu tadi, biaya dari mana," sambung dia.

Kakek Ahmad pun berharap, ada orang baik yang peduli dengan kondisi keluarganya, terutama pada Arif.

"Kami sangat merindukan agar Arif ini bawa ke dokter. Mau bawa ke dokter, kembali ke biaya. Apalagi Arif belum memiliki kartu BPJS kesehatan. Adiknya juga begitu," pungkasnya.

(KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com