MEDAN, KOMPAS.com - Warga Jalan Pelita I, Kelurahan Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan, dihebohkan dengan penemuan jenazah wanita dengan kondisi kaki diikat di dalam rumahnya, Kamis (6/5/2021).
Seorang warga yang tinggal bersebelahan dengan rumah korban, Suni (34) mengatakan, pukul 09.00 WIB, ada seseorang yang berkali-kali memanggil nama korban untuk membeli sesuatu.
Adapun korban selama ini berjualan sembako di rumahnya.
Baca juga: Kronologi Ditemukannya Jasad Pegawai DLH Dalam Karung, Ada Luka Sayatan di Leher
"Dia manggil-manggil tapi enggak nyahut ibu itu. Jadi dia duduk di depan kedai nungguin karena takut ada pencuri, kan kedainya terbuka pintunya," katanya di lokasi, Kamis.
Setelah setengah jam tidak dijawab, saksi masuk ke dalam rumah dan kaget karena melihat korban tergeletak dengan kondisi kaki diikat.
"Habis nengok ke dalam, dia keluar manggil saya, ngasih tahu, lalu ya gini lah ramai orang," katanya.
Dia sendiri jarang berkomunikasi dengan korban karena sibuk dengan pekerjaan sebagai penjahit.
Polisi, kata dia, tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Jenazah korban kemudian dibawa menggunakan mobil ambulans dibantu oleh beberapa warga.
"Semalam hujan deras, kami tak dengar apa-apa walaupun rumah kami berdekatan gini," katanya.
Warga lainnya Jon Silalahi (51) mengatakan, dirinya mengetahui ada mayat saat situasi di sekitar semakin ramai.
Dia turut ikut mengangkat jasad korban dari dalam kamar ke mobil ambulans.
"Korban ini namanya Lisbet Napitupulu. Umurnya sekitar 50-an lah. Korban ditemukan di dalam kamarnya dengan kondisi tangan dan kakinya terikat. Terus lehernya ada luka tusukan, tembus dari kanan ke kiri," katanya.
Di dalam rumah itu dia melihat ada bercak darah di lantai dan juga di kamar korban.
"Biasanya ada kereta (sepeda motor) Supra tahun 2015. Tapi tadi tak nampak di rumah itu," katanya.
Dikonfirmasi melalui telepon, Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin mengatakan, saat ini petugas tengah menyelidiki kasus tersebut.
"Iya betul, ada (penemuan mayat). Kita sedang bentuk tim untuk melakukan pencarian pelaku. Kita sedang dalami sekarang ini. Mohon waktunya," ujar Arifin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.