Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Mentawai, Ini Penjelasan BPBD soal Sirene Tsunami di Agam Berbunyi

Kompas.com - 06/05/2021, 05:02 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Gempa magnitudo 5,7 yang mengguncang Sumatera Barat membuat sebagian masyarakat di Kabupaten Agam panik, Rabu (5/5/2021).

Pasalnya, saat gempa berlangsung sempat membuat suara sirine tsunami di SMA 1 Tanjung Mutiara berbunyi.

"Saya panik juga ketika mendengar sirene tsunami berbunyi, apalagi sedang terjadi gempa. Pastinya saya berpikir akan terjadi tsunami, " ujar Roni, warga Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Rabu (5/5/2021), yang dihubungi melalui telepon.

Saat mendengar suara sirene itu, bahkan tak sedikit warga yang berusaha menyelamatkan diri ke tempat lebih aman.

Baca juga: Gempa Mentawai Sebabkan Sirene Tsunami di Agam Berbunyi, Warga Berhamburan Melarikan Diri

Penjelasan BPBD

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Hardoni saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Namun demikian, munculnya suara sirene itu bukan terjadi karena akan adanya tsunami, melainkan akibat kabelnya yang goyang terkena getaran.

"Sirene tersebut berbunyi karena ada kabelnya yang goyang karena getaran, sehingga berbunyi. Bunyinya cuma krik-krik saja dan itu pelan. Tidak bunyi seperti kalau akan ada tsunami," ujarnya.

Baca juga: Gempa Mentawai 5,7 M, Getaran Terasa hingga Kota Padang, Ini Kesaksian Warga

 

Dijelaskannya, secara keseluruhan ada sembilan sirene di sejumlah lokasi yang dipasang. Kesembilan sirene itu akan berbunyi secara bersamaan ketika ada potensi tsunami di daerah tersebut. Namun, pada saat kejadian itu hanya satu yang berbunyi. Oleh karena itu, suara sirene yang muncul itu dipastikan karena adanya kerusakan.

Terkait dengan hal itu, pihaknya mengaku sudah melakukan perbaikan.

"Kami sudah memperbaiki sirene tersebut dan saat ini sudah tidak berbunyi, " katanya.

Baca juga: Gempa M 5,7 Guncang Mentawai Terasa hingga Padang, Ini Analisis BMKG

Sebagai informasi,Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut pusat gempa itu terjadi di koordinat 2.04 Lintang Selatan dan 99.62 Bujur Timur.

Lokasi gempa berjarak 3 km Tenggara Tuapejat, 7 km Tenggara Kepulauan Mentawai, 130 km barat daya Pesisir Selatan Sumbar, 164 km barat daya Padang, atau 922 km barat laut Jakarta.

Meski demikian, gempa tersebut dipastikan tidak berpotensi tsunami.

Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor : Aprillia Ika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com