Sementara itu, Executive General Manager Angkasa Pura (AP) II Kantor Cabang Bandara Internasional Husein Sastranegara, R Iwan Winaya Mahdar mengatakan, bila menemukan dokumen meragukan atau tidak valid, pihaknya tidak meminta mereka batal berangkat, tapi tes ulang.
"Silahkan bapak dan ibu tes lagi, supaya memastikan hasilnya valid. Tes nya boleh di bandara ataupun di luar," ungkap dia.
Untuk mencegah penggunaan antigen bekas, pihaknya kerap melakukan sidak. Mereka memastikan alat rapid test aman.
"Saya tegaskan pada operator, barang yang sudah digunakan harus dihancurkan," kata dia.
Lalu sebelum rapid, petugas kesehatan maupun calon penumpang harus melihat alat rapidnya bersama-sama. Memastikan kemasan masih utuh dengan melihat dan memegangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.